Langsung Saja. Saya tidak melebarkan wacana dengan membahas Ormas kekerasan, Habib yang mengajarkan kekerasan, dsb. Tapi ada kerisauan dalam hati saya yang membuat saya harus memberi tanggapan dari tulisan berikut : http://hankam.kompasiana.com/2012/07/30/habib-ditangkap-dan-sayid-ulama-ustadz-kiai-gelar-sosio-religius-yang-salah-kaprah/ Saya ini orang bodoh dan orang yang banyak dosa. Bahkan saya tidak tau dan kadang merasa tidak yakin klo dosa saya ini diampuni atau tidak oleh ALLAH. JAdi, tanggapan saya ini bukan ingin "mengibarkan bendera perang" atau sebagainya. Tanggapan ini semata mata saya melihat ada penyimpangan yang harus diluruskan. Bila tidak, saya kuatir kalao banyak yang terjebak seperti komunitas teman2 saya yang berada di daerah Jakarta Timur. Hal yang saya kritisi adl : 1. Penulis mengatakan terputusnya keturunan Nabi Besar Muhammad SAW sejak terbunuhnya Hasan dan husein. Seakan2 saat ini keturunan Nabi telah punah dan mereka yang mengaku2 cucu Nabi adalah trik belaka. 2. Di kecilkan nya peran ulama dengan menulis : Jabatan Kiai, Ulama, Habib, Sayid, Ustadz adalah jabatan dan gelar budaya yang dekat secara sosial-religius. Pendapat mereka tidak bisa dijadikan dasar apapun untuk dipatuh. Jawaban : 1. Saya kutip dari sebuah blog yang sama seperti saya dengar dari seorang ulama. Ulama yg konsisten terhadap ajaran Quran dan Sunnah tentunya.
Benarkah Nabi SAW Terputus Keturunannya?
KETIKA Thahir, putra Nabi Saw dari Khadijah lahir dan langsung meninggal dunia, Amr bin Ash dan Hakam bin Ash justru bergembira ria sambil mengejek Nabi Saw dengan sebutan Al-Abtar, orang yang terputus keturunannya. 1]
Ejekan-ejekan mereka menyebar di kalangan kaum kafir Quraisy dan hal ini membuat Nabi Saw dan istri tercintanya, Khadijah as semakin berduka. Bagaimana tidak, tidak lama setelah kedua manusia mulia ini kehilangan seorang anak laki-lakinya, dua manusia berhati Iblis ini justru menyebarkan penghinaan terhadap Nabi Saw dengan sebutan yang sangat menyakitkan : Al-Abtar!
Namun Allah Swt tidak membiarkan kedua manusia (Rasul Saw & Khadijah as) yang dicintai-Nya ini terus dilarut duka. Allah Yang Maha Pemurah menurunkan sebuah surah yang diturunkan khusus untuk menghibur keduanya : Surah Al-Kautsar!
Tahukah Anda apakah Al-Kautsar itu? Apa isi surah ini sehingga Nabi Saw serta Sayyidah Khadijah merasa terhibur karenanya?
APAKAH AL-KAUTSAR ITU?
AL-KAUTSAR secara literal bermakna : Yang Berlimpah (abundance). Dengan wafatnya putra Rasulullah Saw dari Khadijah as tersebut, Allah SwT menghibur keduanya dengan Al-Kautsar, yaitu Sayyidah Fathimah! 2] Yangmelalui Sayyidah Fathimah as inilah keturunan Muhammad Saw berlanjut berlimpah-ruah sampai akhir zaman. 3]
Fakhrur Razi mengatakan bahwa, “Surah (Al-Kautsar) ini diturunkan untuk membantah pernyataan seorang kafir yang mencela Nabi Saw karena tidak mempunyai anak laki-laki, menjadi jelas bahwa makna yang diberikan di sini adalah bahwa Allah Swt memberi Nabi Saw keturunan yang akan abadi. Kita harus mengingat bahwa banyak pembantaian telah dilakukan terhadap keluarga Nabi, namun dunia masih dipenuhi oleh mereka; sementara Bani (keturunan) Umayyah punah kecuali beberapa orang yang tak berharga…” 4]
Al-Kautsar juga berarti sebuah sumber mata air atau telaga di Surga yang khusus Allah anugerahkan kepada Rasul Saw. Kadang-kadang Rasulullah Saw menyebut telaga karunianya ini dengan sebuatan : al-Haudh.
Diriwayatkan oleh Abu Bisyr di dalam Shahih Bukhari bahwa Said bin Jubair mengatakan bahwa Ibn Abbas menceritakan tentang al-Kautsar : “Al-Kautsar itu adalah “anugerah” yang Allah karuniakan kepada Rasulullah Saw.”. Lalu Abu Bisyr berkata kepada Said, “Tapi banyak orang mengatakan bahwa al-Kautsar itu adalah salah satu sungai (mata air) di surga.” Said menjawab, “Mata air surga itu adalah salah satu anugerah yang berlimpah ruah yang Allah karuniakan kepada Rasulullah Saw.” 5]