Mohon tunggu...
Leni Yuniati
Leni Yuniati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament (TGT) dengan Media Ular Tangga pada Topik Perubahan Materi

21 Februari 2024   11:40 Diperbarui: 21 Februari 2024   11:52 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Permasalahan yang timbul pada proses pembelajaran antara lain peserta didik memiliki motivasi belajar yang rendah, guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif , keaktifan belajar peserta didik dalam pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) masih rendah. Permasalahan yang akan diselesaikan dari permasalahan di atas yaitu keaktifan belajar peserta didik yang masih rendah dalam topik Perubahan Materi.

Menurut penelitian Ahmadurifai (2020), suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah peserta didik terlibat aktif dalam belajar. Namun, kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan metode ceramah, peserta didik kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya, tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran rendah.

Menurut Goni, dkk. (2023) model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat menciptakan keaktifan semua peserta didik di dalam kelas. Model game dan turnamen membuat peserta didik bekerja sama dan saling membantu sehingga keaktifan peserta didik meningkat.

Dari hasil observasi, wawancara dengan narasumber dan kajian literatur, akhirnya penulis memilih menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media ular tangga. Melalui model pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran dan meningkat hasil belajarnya.

Pada pembelajaran Perubahan Materi ini digunakan pendekatan saintifik . Metode yang digunakan yaitu diskusi kelompok. Model pembelajaran  yang digunakan adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT dengan ular tangga merupakan model pembelajaran yang dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam permainannya. Dalam hal penerapan model TGT ini terdapat tantangan yaitu: (1) Peserta didik sulit bekerja sama pada saat diskusi karena di dalam satu kelompok ada yang aktif dan ada yang kurang aktif, diskusi bagi peserta didik yang aktif akan sangat mudah ,berbeda dengan peserta didik yang kurang aktif perlunya penanganan yang khusus dan pendekatan secara maksimal. (2) Perbedaan tingkat pemahaman materi peserta didik yang berbeda dapat menghambat pertukaran ide dan informasi dalam kelompok. (3) Pembagian kelompok belum heterogen dari segi akademis sehingga anggota kelompok yang lebih unggul secara akademis mungkin cenderung mengambil peran dominan dalam diskusi, sementara anggota lain yang merasa kurang yakin dengan kemampuan akademis mereka dapat merasa tidak nyaman untuk berbicara.

  • Solusi yang akan saya lakukan untuk memecahkan masalah yang ada pada saat penerapan inovasi pembelajaran menggunakan model TGT yaitu dengan mengkondisikan setiap kelompok agar memiliki anggota yang memiliki kemampuan dan tingkat kecerdasan yang beragam, hal ini dapat membantu mendorong kolaborasi dan saling bantu antar anggota kelompok. Dalam permainan ular tangga diterapkan aturan waktu yang ketat untuk setiap fase dan memberikan panduan yang jelas tentang permainan yang dilakukan.
  • Sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran ini diperlukan media dan alat seperti Liquid Crystal Display (LCD), slide PowerPoint (PPT), video, media ular tangga dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang lebih inovatif dan sesuai dengan penggunaan media berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
  • Hasil evaluasi dari pembelajaran menggunakan model TGT ini yaitu: (1) Peserta didik lebih tertarik, terlibat aktif dalam permainan dan pembelajaran lebih menyenangkan dengan model TGT. (2) Dari hasil penilaian di akhir pembelajaran sebanyak  77 % peserta didik sudah mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). (3) Pada pembelajaran ini hal yang masih perlu ditingkatkan yaitu membuat materi ajar yang mendukung konsep pembelajaran kooperatif dengan menggabungkan unsur-unsur permainan ular tangga dan memastikan materi pembelajaran memfasilitasi kolaborasi, komunikasi, dan interaksi antar peserta didik. (4) Berdasarkan hasil pengamatan dari observer, peserta didik menjadi lebih aktif baik dalam kegiatan diskusi kelompok maupun pada saat melakukan permainan ular tangga.
  • Faktor keberhasilan yang mempengaruhi model pembelajaran kooperatif TGT dengan ular tangga diantaranya adalah memilih materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik dan mengelompokkan peserta didik secara seimbang dari segi kemampuan dan tingkat pemahaman.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif TGT dengan ular tangga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik karena dengan menggunakan model TGT ini peserta didik dapat belajar sambil bermain.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun