Indonesia saat ini sedang menghadapi pandemi virus Covid-19.Oleh sebab itu pemerintah menerapkan kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang implikasinya berpengaruh terhadap sektor pendidikan.Tenaga pendidik dan peserta didik diharuskan melakukan pembelajaran secara daring sehingga tidak terjadi tatap muka di kelas seperti biasanya.Akan tetapi pembelajaran secara daring juga memberikan tuntutan yang nyata bagi pihak pendidik yaitu  ketercapaian dan tujuan pendidikan yang harus tetap berkualitas dan bermutu.
Pendidikan Indonesia banyak mengalami perubahan terutama peran aktif yang dilakukan guru.Guru berperan dengan memberikan inovasi pembelajaran yang semula konvensional atau yang sering dilakukan dengan metode ceramah dengan mengalihkan ke system daring, yang lebih melibatkan media teknologi informasi dan komunikasi yang di anjurkan pemerintah dan menteri pendidikan agar bisa mengurangi akan penularan covid-19 di Indonesia salah satunya dengan perubahan system pembelajaran disekolah.
Implementasi yang dapat dilakukan disaat seperti sekarang ditengah pandemi COVID-19 berpengaruh pada kualitas kemampuan guru sebagai pendidik dengan peran aktif orang tua di rumah. Budaya lokal dikaitkan guru sebagai pendidik dalam pembahasanya sehingga pembelajaran lebih terkesan mudah di amati langsung pada peserta didiknya melalui penugasan dan, materi yang cocok di lingkungan sekitar sehingga dapat dikaitkan dengan aktifitas masyarakat yang dianggap sebagai budaya dengan kearifan lokal-nya seperti halnya kerajinan yang di buat masyarakat dengan pembuatan bakul dari material pekat dan atau purun untuk pembuatan tas dan ramah lingkungan lainya
Kearifan lokal dalam memitigasi bencana masih jarang dikaji. Proses kajian kearifan lokal memerlukan perenungan yang mendalam sehingga dapat difahami secara rasional. Dari sekian banyak yang disebut kearifan lokal, jarang sekali yang dilandasi oleh pemikiran rasional, karena pada umumnya hanya dikaitkan dengan mitos dan direfleksikan pada norma adat, pepatah, dan upacara adat.
Guru dapat mengembangkan pembelajaran daring dengan melakukan pembelajaran berbasis kearifan lokal yang ada di sekitar peserta didik. guru dapat mengintegrasikan materi pembelajaran dengan kearifan lokal agar peserta didik tertarik dan dapat memahami materi dengan baik sehingga hasil belajar peserta didik maksimal. Maka dari itu, pembelajaran berbasis kearifan lokal dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPS yang mana materinya sangat kompleks dan berhubungan dengan kehidupan masyarakat.Â
Kearifan lokal sendiri merupakan bagian dari masyarakat yang diyakini dan dipatuhi oleh masyarakat baik itu berupa nilai-nilai atau aturan maupun hasil budaya yang diciptakan masyarakat seperti upacara adat, tradisi, bahasa, dan tarian asli dari masyarakat setempat.Â
Kearifan lokal tersebut dapat dikaitkan dengan materi IPS sebagai sumber belajar, dan juga 4 sebagai penanaman nilai-nilai kearifan lokal yang dapat mengembangkan nilai karakter peserta didik. Nilai-nilai karakter tersebut meliputi nilai religius, gotong royong, kerjasama, kerja keras, dan sebagainya. Namun disisi lain, nilai kearifan lokal sering diabaikan, karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, padahal nilai-nilai tersebut dapat dijadikan model dalam pengembangan budaya bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H