DEFISIT KALORI?
Penurunan berat badan sering kali melibatkan konsep yang disebut defisit kalori. Defisit kalori terjadi ketika tubuh menggunakan lebih banyak energi daripada yang diterimanya dari makanan. Inilah inti dari perubahan berat badan, dimana tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi cadangan.
sumber : photodune.net
Bagaimana Defisit Kalori Berfungsi?
Pemasukan energi vs. Pengeluaran energi:  Defisit kalori terjadi ketika konsumsi energi tubuh melalui aktivitas fisik dan fungsi tubuh melebihi  energi yang tersedia dari makanan. Hal ini mendorong tubuh untuk menggunakan simpanan energi dalam bentuk lemak. Â
Peran metabolisme basal: Â Metabolisme basal, atau jumlah energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar seperti bernapas dan menjaga suhu tubuh, berperan penting dalam menentukan defisit kalori. Aktivitas fisik dan ermogenesis makanan juga mempengaruhi pengeluaran energi total.
Lalu Bagaimana Cara Kita Mencapai Defisit Kalori?
1. Â Hitung Asupan Kalori Yang Masuk ke Dalam Tubuh Anda :
  Mengetahui berapa banyak kalori yang Anda konsumsi setiap hari adalah langkah awal. Gunakan aplikasi atau kalkulator online untuk membantu mengestimasi kebutuhan kalori harian Anda.
 2. Tentukan Tujuan Penurunan Berat Badan:
   Tetapkan tujuan yang realistis untuk penurunan berat badan. Biasanya, defisit kalori sekitar 500 hingga 1000 kalori per hari dapat menghasilkan penurunan berat badan sehat sekitar 0,5-1 kilogram per minggu.
3. Â Fokus pada Makanan Nutrisi Tinggi:
  Pilih makanan yang kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan sumber karbohidrat kompleks. Ini memastikan asupan nutrisi yang cukup meskipun dalam kondisi defisit kalori.Â
Baca juga artikel dari https://dapurkerja.com/
4. Â Kontrol Porsi Makan Anda :
  Perhatikan ukuran porsi untuk mencegah konsumsi kalori berlebihan. Gunakan piring kecil atau mangkuk untuk membantu mengendalikan porsi.
5. Makanan Prosesed dan Tinggi Gula:
  Kurangi konsumsi makanan olahan dan tinggi gula. Makanan ini cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi.
6. Lakukan Aktivitas Fisik Teratur:
  Latihan fisik membantu meningkatkan pengeluaran energi. Latihan kardiovaskular, latihan kekuatan, atau kombinasi keduanya dapat membantu mencapai defisit kalori.
7. Lakukan Latihan Kardiovaskular:
  Aktivitas seperti berlari, bersepeda, atau berenang dapat membakar kalori ekstra. Sesuaikan durasi dan intensitas latihan sesuai kondisi fisik Anda.
8. Â Latihan Kekuatan:
  Latihan kekuatan membantu membangun massa otot. Meskipun massa otot berkontribusi pada metabolisme basal, latihan kekuatan sendiri mungkin tidak menciptakan defisit kalori signifikan, tetapi dapat membantu dalam penurunan berat badan keseluruhan.
9. Perhatikan Snack dan Camilan:
  Pilih camilan yang sehat seperti buah, yogurt rendah lemak, atau kacang-kacangan. Hindari camilan tinggi gula dan lemak.
10. Pantau dan Evaluasi:
  Perhatikan progres penurunan berat badan dan sesuaikan pola makan atau program latihan jika diperlukan. Pantau untuk membuat perubahan yang realistis dan berkelanjutan.
Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan atau program latihan, terutama jika ada kondisi kesehatan tertentu. Mencapai defisit kalori dengan cara yang sehat dan berkelanjutan akan memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.