Kata orang jatuh cinta pada seseorang berarti berani patah hati olehnya. Pada masa awal jatuh cinta, berasa dunia milik berdua, yang ada hanya dia. Tiap menit dan jam yang ada dipikiran hanya tentang dia. Dia sedang apa ya, sudah makan atau belum ya, mungkin itu selalu ada dipikiran. Bunga-bunga asmara masih harum semerbak.
Tapi apa, setelah demamnya selesai. Masalah-masalah kecil pun timbul. Mulai ada pertengkaran mewarnai hubungan. Bagi yang belum berpengalaman pacaran, masalah kecil saja jadi besar dan berlarut-larut. Bagi yang sudah berpengalaman, masalah menjadi bumbu-bumbu hubungan.
Tapi bagaimana jika masalahnya terlalu rumit dan terakumulasi. Kalau sudah begini, 'putus' jadi jalan keluar satu-satunya. Mulailah galau melanda semenjak putus dari si dia. Biasanya yang cewek nangis berhari-hari, nggak mau makan, nggak mau mandi. Teringat dengan dia, kenapa aku diputusin. Apa salahku, apa kurangnya aku, aku udah berusaha. Tapi kalut yang ada dan tanpa solusi. Pikiran masih tentang dia, tapi kali ini dengan latar melow dan sendu. Pingin ngajak balikan tapi malu dan gengsi. Galau tingkat dewa, nggak bisa mikir lagi.
Kalau sudah begini hanya ada penyesalan. Kenapa ini terjadi padaku. Lagi-lagi susah move on. Dan mungkin jalan keluarnya ya cari yang baru atau serahkan pada sang waktu untuk menyembuhkan luka patah hati ini. Semoga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H