Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Anak Nggak Suka Baca?

15 Januari 2025   05:32 Diperbarui: 15 Januari 2025   05:32 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak yang membaca (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Banyak orang bilang, anak adalah cermin orang tuanya. Meski ada yang menyanggahnya, ungkapan "anak cermin orang tua" ada benarnya. Karena memang, anak mewarisi sebagian watak dan sifat dari orang tuanya. Siapa anakmu, begitulah dirimu.

Jika anakmu berbohong, bisa jadi karena orang tuanya sering memberi hukuman yang berat ke anak. Sehingga ketika si anak berbuat salah, ia akan berusaha mencari alasan dan berbohong agar tidak dihukum. Atau anak yang berbohong karena orang tuanya suka berbohong.

Ada pula di sekitar kita, anak yang tidak percaya diri. Karena orang tuanya tidak memberi semangat dan motivasi. Jarang bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Akhirnya si anak tidak percaya diri. Maka dukungan dari orang tua sangat penting untuk anak. Orang tua perlu membiasakan si anak untuk terlibat kegiatan yang positif, agar ia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, percaya diri, dan mudah membawa diri dalam pergaulan.

Tentu, setiap anak yang lahir di dunia ini ibarat sebuah kertas putih yang kosong. Orang tuanyalah yang menggoreskan tinta di atas kertas itu. Anak akan menyerap apa yang dilihatnya, utamanya hal-hal yang dilakukan oleh orangtuanya. Karena orang tua adalah figur atau sosok panutan yang paling dekat dengan anak. Jika ada anak kecil berbuat nakal, bisa jadi itu bukan semata-mata salah anak tersebut. Namun orang tua pun patut untuk berintrospeksi diri tentang caranya mendidik anak.

Jika ada anak yang tidak suka membaca buku, bisa jadi karena orang tuanya tidak pernah membaca buku. Jarang mengajak ke taman bacaan atau perpustakaan. Senangnya jalan ke mal atau ke tempat rekreasi. Jadi, mau baca buku atau tidak si anak tergantung pada orang tuanya. Berbekal kondisi itulah, tidak kurang dari 70-an ibu-ibu di TBM Lentera Pustaka selalu mengantarkan anaknya ke taman bacaan. Orang tua yang peduli dan mau mengajak anaknya ke taman bacaan. Selain membaca buku, tentu bisa aktualisasi diri dan saling interaksi sesama anak-anak. Dan kini, sekitar 220 anak tiap Minggu ada di TBM Lentera Pustaka. Bukan hanya membaca buku. Tapi juga bergaul dan memotivasi diri untuk rajin membaca dan melatih adab-akhlak yang lebih baik.

Anakmu adalah cermin dirimu, sama persis dengan mulutmu adalah hatimu. Jika anakmu kurang berbicara bisa jadi karena orang tuanya tidak mengajak berbicara. Betapa penting komunikasi antara orang tua dan anak. Sesibuk apapun orang tua, harus menyempatkan waktu sedikit saja untuk mengajak anak berbicara. Entah itu tentang kegiatan seharian, tentang pelajaran di sekolah, atau tentang teman-temannya.

Anakmu adalah cerminmu. Anak tidak suka baca hanya terjadi pada orang tua yang tidak mau baca. Maka antarkan anak ke taman bacaan. Agar terbiasa membaca. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Anak-anak yang membaca (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Anak-anak yang membaca (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun