Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan. Bermukim di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Salam literasui

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Filosofi Kopi Lentera, Belajar Menghargai Diri Sendiri

12 Januari 2025   05:58 Diperbarui: 12 Januari 2025   05:58 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Lentera, kafenya literasi (Sumber: Kopi Lentera TBM Lentera Pustaka)

Suatu malam di Kopi Lentera. Ada pesan jangan pernah mengekor pada seseorang. Peganglah prinsip dan bersikaplah dengan tegas. Untuk lebih mencintai diri sendiri. Agar segala sesuatunya menjadi lebih mudah dan ringan.

Karena sekarang, banyak orang hidup dalam kemunafikan. Hanya untuk menyenangkan orang lain, kebenaran diabaikan. Hanya untuk jabatan, perilaku salah pun dianggap benar. Takut mengatakan yang sebenarnya. Takut kehilangan posisi dan jabatan. Takutnya kepada manusia, bukan kepada sang pencipta.

Seperti kopi yang tidak pernah menyembunyikan pahitnya. Selalu apa adanya. Justru rasa pahit pada secangkir kopi, akan membuat penikmatnya semakin kuat. Maka hidup pun butuh sikap dan prinsip. Bukan sekadar enak untuk orang lain tapi mengabaikan prinsip-prinsip pribadi. Begitulah pikiran yang membuncah di Kopi Lentera.

Apapun alasannya, prioritaskan diri sendiri. Jaga keseimbangan antara sosial dan personal. Jaga antara lahir dan batin. Karena sejatinya, hidup hanya menjaga keseimbangan. Bukan sekadar dipandang sempurna di mata orang lain namun mengabaikan prinsip kebenaran. Hidup yang apa adanya, bukan ada apanya.

Jangan pernah membiarkan seseorang menjadi prioritas kita sementara kita bukan menjadi pilihan mereka, begitu kata Mark Twain dalam bukunya. Betapa penting kita menjaga keseimbangan dalam hubungan sosial sekaligus memegang prinsip menghargai diri sendiri. Ungkapan ini mengingatkan kita untuk tidak memberikan komitmen, perhatian, atau pengorbanan yang besar kepada seseorang yang tidak memberikan hal yang sama kepada kita. Tinggalkan pergaulan yang tidak menyehatkan, jauhi orang-orang yang arogan dan subjektif. Atas dalih apapun.

Dari Mark Twain, kita bisa belajar hal sederhana. Untuk menjaga hubungan yang sehat dengan menghargai diri sendiri dan menghindari keterikatan emosional pada orang yang tidak memberikan perhatian atau komitmen yang setara. Agar kita dapat mempertahankan keseimbangan dalam hubungan dan melindungi diri dari rasa sakit emosional akibat ketidakadilan atau pengabaian yang dilakukan orang lain.

Di Kopi Lentera, ketahuilah. Ketika kita lebih mencintai diri sendiri, segala sesuatunya menjadi lebih ringan dan mudah. Karena menghargai diri sendiri adalah cara terbaik menikmati hidup. Salam literasi! #TBMLenteraPustaka #KopiLentera #TamanBacaan

Pegiat literasi Kopi Lentera (Sumber: Kopi Lentera)
Pegiat literasi Kopi Lentera (Sumber: Kopi Lentera)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun