Selalu ada lika-liku kehidupan. Ada yang sukses ada yang gagal. Ada yang senang ada yang sedih. Semuanya silih berganti tanpa tahu kapan waktunya. Maka semua orang, sama saja dan sama kondisinya. Hanya waktu yang membedakannya.
Anehnya, terkadang ada saja orang yang lebih jago "melihat" kekurangan orang lain daripada melihat diri sendiri. Terlalu mudah mencari kesalahan atau keburukan orang lain, apalagi orang yang dibencinya. Kok bisa peduli pada keburukan orang lain tanpa mau mengoreksi diri sendiri. Padahal, bila mau jujur, justru cermin terbaik itu ya hati kita sendiri. Bukan mencari atau menghitung jeleknya orang lain.
Ketahuilah, tugas kita bukanlah menjadi hakim atas hidup orang lain. Tugas kita bukan memvonis orang lain. Tapi justru mengoreksi dan memperbaiki diri sendiri. Mau menambal kekurangan dan menutup aib kita sendiri. Itulah tugas utama manusia.
Lagi pula di dunia ini, siapa sih yang nggak punya aib? Kita semua punya sisi gelap, cerita yang nggak ingin diketahui orang lain. Tidak dicari saja ada banyak salahnya, apalagi dicari-cari. Bukankah Allah Maha Penyayang karena masih menutupi semua itu? Bayankan, bila Allah langsung membongkar aib kita setiap kali kita salah, mungkin kita nggak akan punya muka untuk berhadapan dengan siapa pun. Tapi Allah nggak begitu, justru kita dikasih waktu untuk sadar, introspeksi, dan berubah menjadi lebih baik. Jadi, kenapa kita nggak bisa melakukan hal yang sama ke orang lain?
Mumpung di akhir tahun, renungkanlah. Jangan lagi doyan mencari kesalahan orang lain apalagi menebar aibnya. Fokuslah untuk memperbaiki diri sendiri. Jangan biarkan waktu habis untuk mempermasalahkan orang lain. Karena pada akhirnya, yang Allah tanyakan nanti bukan aib mereka, tapi bagaimana kita menjaga hati, lisan, dan perbuatan kita sendiri.
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang sangat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Surah An-Nur :19)
Sebagai catatan literasi di refleksi akhir tahun, lebih baik introspeksi diri soal apapun. Karena bila berani memperbaiki diri maka kita sedang memperbaiki dunia. Jadilah literat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H