Aktivitas MOtor BAca KEliling (MOBAKE) TBM Lentera Pustaka dilakukan rutin seminggu sekali. Ada 2 kampung yang jadi sasaran saat ni, yaitu 1) Kampung Sinarwangi dan 2) Kampung Gadog Tengah, keduanya berada di Desa Sukajadi sekitar 10-15 menit dari Lokasi TBM Lentera Pustaka. Tiap kali beroperasi membaca 200 buku bacaan dan 2 tikar sebagai alas baca. Tujuannya, hanya sediakan akses bacaan di kampung-kampung yang tidak punya tempat membaca.
Terlepas dari soal urusan akses baca atau gerakan literasi, motor baca keliling yang yang dikendarai Pendiri TBM Lentera Pustaka, Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd. yang juga dosen PBSI FBS Unindra ditemani para relawan secara konsisten menyambangi kampung-kampung sebagai bagian dari pengembaraan hidup. Karena hidup sejatinya, sebuah pengembaraan. Petualangan yang memberi sensasi khusus apalagi di tengah cuaca seperti sekarang yang sering hujan, gerimis, bahkan menelusuir jalan yang licin.
Dari pengembaraan motor baca keliling, selalu ada pesan bahwa tidak semua orang yang mengembara itu tersesat. Karena pengembaraan menyediakan akses bacaan terbukti dapat mengubah dunia yang monoton dan menjemukan menjadi dunia yang penuh kegembiraan dan petualangan. Pergi dan bergerak untuk menemukan jalan dan meninggalkan jejak. Berproses dan menempuh tantangan baru melalui motor baca keliling. Untuk mencari keadaan lain, kehidupan lain, dan jiwa lain yang berhubungan dengan buku bacaan.
Suatu kali Ibnu Umar RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara", Ibnu Umar berkata: "Jika engkau berada di pagi hari, jangan tunggu sampai petang hari. Jika engkau berada di petang hari, jangan tunggu sampai pagi. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Manfaatkanlah waktu hidupmu sebelum datang matimu" (HR Bukhari No: 6416).
Begitulah spirit motor baca keliling TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor beroperasi. Untuk mengingatkan pentingnya bersegeralah mengerjakan pekerjaan yang baik dan memperbanyak manfaat untuk orang lain. Agar tidak lalai dan menunda-nunda untuk beramal kerana kita tidak tahu bila datangnya ajal. Untuk selalu menggunakan segala kesempatan dan peluang melakukan amal soleh sebelum ia hilang berlalu.
Seperti pengembara, yang selalu menyediakan bekal dakam perjalanan. Untuk memastikan bekal sepanjang pengembaraan tercukupi. Memperbanyak bekal di dunia untuk menuju akhirat. Karena hakikatnya, hidup di dunia hanya sementara. Hidup yang sekadar "mampir" minum, urip iku sing mampir ngombe.
Apapun di dunia, tidak lain hanya tempat untuk berbuat baik dan menebar manfaat. Maka motor baca keliling atau taman bacaan, tidak lain hanya ladang amal. Sebagai jalan hidup untuk memperbanyak amal soleh. Maka dibutuhkan komitmen yang sepenuh hati dan konsistensi yang tinggi. Motor baca keliling atau taman bacaan sekadar kawan candradimuka untuk melatih memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, bukan membuangnya dengan sia-sia.
Agar hari ini dan esok, anak-anak yang membaca makin paham apa yang dibaca dan relawan yang membimbing makin tahu apa artinya menebar manfaat. Salam literasi #MotorBacaKeliling #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H