Mungkin tidak sedikit orang yang berkeluh-kesah sehari-harinya. Merasa jadi korban, gelisah sampai-sampai ada yang merasa perlu menjegal orang lain. Membenci hingga memusuhinya, karena tidak mau kalah bersaing atau sekadar membandingkan dirinya dengan orang lain.
Kita sering lupa. Betapa banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita---tanpa pernah kita memintanya. Dari nikmat hidup, udara yang kita hirup, hingga tubuh yang berfungsi sempurna, semua itu adalah pemberian Allah yang tidak ternilai. Allah SWT berfirman, "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya." (Surah Ibrahim: 34). Terbukti kok, kasih sayang Allah tidak terbatas, meskipun sering kali kita lalai untuk bersyukur.
Kita mungkin pernah merasa kecewa ketika doa yang kita panjatkan belum dikabulkan. Namun, percayalah, Allah tidak pernah menahan sesuatu dari kita tanpa alasan. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Allah tidak akan menahan sesuatu yang kamu inginkan, kecuali kerana yang ditahan itu mendatangkan kebaikan yang belum kamu ketahui." Kata-kata ini memberi kita pemahaman bahawa apa yang kita lihat sebagai keterlambatan atau penolakan sebenarnya adalah bentuk kasih sayang Allah. Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Berprasangka baik kepada Allah itu penting. Bila Allah menunda sesuatu yang kita inginkan, itu karena Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik. Percayalah, Allah pasti memberi yang lebih baik dari yang kita bayangkan. Sudah pasti, Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal: 1) akan segera mengabulkannya, 2) menyimpannya untuk akhirat, atau 3) menghindarkan darinya keburukan yang setara." (Hadis Riwayat Ahmad). Ikhtiar dan doa kita tidak pernah sia-sia. Setiap doa pasti diterima Allah, hanya cara dan waktu pengabulannya yang mungkin berbeda dengan harapan kita.
Seperti aktivitas di Taman Bacaan Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Anak-anak yang masih punya tempat membaca buku pun harus disyukuri. Jadwalnya membaca jadi rutin, daripada main nggak karuan. Relawan masih bisa mengajar kaum ibu buta aksara patut disyukuri, anak-anak kelas prasekolah masih ada tempat belajar calistung. Bahkan ada motor baca keliling ke kampung-kampung hanya sediakan akses bacaan. Semuanya patut disyukuri, masih ada ladang amal untuk siapapun yang terlibat di dalamnya. Tanpa keluh-kesah, sekalipun nggak punya uang banyak.
Allah sudah pasti memberi lebih banyak dari apa yang kita bayangkan. Maka, berprasangka baiklah kepada Allah. Dia Maha Tahu apa yang kita perlukan, bahkan lebih dari apa yang kita inginkan. Dia pasti memberikan jalan terbaik untuk kita, segalanya sudah pas dan pantas untuk kitam Setiap ujian, setiap nikmat, dan setiap detik kehidupan adalah cara Allah mengajar kita untuk bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Bukan malah bergantung kepada orang lain atau benda. Perbanyak syukur sebelum berkeluh-kesah
Kita sering tidak sadar. Bahwa apa yang diberikan Allah sejatinya sudah pantas dan layak untuk kita. Allah tidak hanya memberi apa yang kita minta, tetapi juga apa yang benar-benar kita perlukan untuk kebaikan dunia dan akhirat. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang sentiasa bersyukur dan bersangka baik kepada-Nya dalam setiap keadaan.
Maka, untuk hidup lebih tenang dan bahagia. Jalanilah hidup sesuai tujuan kita, bukan dikaitkan dengan orang atau benda. Salam literasi #TBMLentetaPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H