Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Puluhan Anak Kelas Prasekolah Belajar dan Bermain di TBM Lentera Pustaka

12 Desember 2024   22:47 Diperbarui: 12 Desember 2024   22:47 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KElas PRAsekolah di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Tiap Selasa dan Kamis siang, sejak tahun 2022, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak membuka program KElas PRAsekolah (KEPRA) yang dikhususkan untuk anak-anak usia prasekolah (setingkat PAUD) sebagai program literasi yang ditujukan untuk memperkuat kemampuan calistung (baca-tulis-hitung) sejak dini. Di samping ikhtiar untuk mendekatkan anak-anak dengan buku bacaan sejak dini. Bekajar sambil bermain yang dibimbing relawan TBM Lentera Pustaka. Sekali kegiatan, durasi waktunya sekitar 2 jam.

Program KEPRA TBM Lentera Pustaka ini saat dimulai hanya diikuti 6 anak yang bergabung. Tapi kini, lebih dari 50 anak KEPRA sudah terbiasa datang dan rutin belajar seminggu dua kali, ditambah bergabung dengan anak-anak TABA (TAman BAcaan) tiap hari Minggu pagi. Mengingat animo yang semakin besar, kini anak-anak KEPRA TBM Lentera Pustaka dibagi 2 kelas (1 kelas di ruang baca utama dan 1 kelas di Pendopo Kebun Baca) tiap kali beraktivitas. Wali baca dan relawan yang membimbing anak-anak KEPRA pun punya "job desc" masing-masing. Para ibu pun rajin mengantar anaknya ke TBM. Sebuah ikhtiar bersama yang akhirnya KEPRA jadi program andalan ke-2 setelah TABA (TAman BAcaan) di TBM Lentera Pustaka.

Faktanya, anak-anak KEPRA TBM Lentera Pustaka begitu antusias belajar sambil bermain, di samping menjadi sarana aktualisasi diri anak-anak dengan teman sebaya.  Wali baca dan relawan pun sepenuh hati membimbing belajar calistung. Semuanya terjadi secara alamiah di taman bacaan. Melalui KEPRA TBM Lentera Pustaka, ternyata hukum suplai-demand bisa terjadi di taman bacaan. Asal TBM punya komitmen dan konsisten dalam menjalankan program literasinya, maka masyarakat pun akan memilihnya.  

KEPRA TBM Lentera Pustaka ini jadi bukti akan pentingnya pengalaman belajar di kalangan anak-anak usia dini. Sebagai sarana  kegiatan dan interaksi yang dialami langsung anak-anak  di taman bacaan. Selain membiasakan tradisi belajar, sejak dini anak-anak KEPRA TBM Lentera Pustaka juga diajarkan adab dan sikap yang baik. Memberikan pengalaman belajar inilah yang menjadi tumpuan program KEPRA di taman bacaan. Di mana, setiap anak memperioleh experiential learning dan terlibat secara langsung dalam proses belajar sehingga mampu menjadi mengubah pengalaman menjadi pengetahuan untuk dirinya sendiri.

Setidaknya melalui program KEPRA, TBM Lentera Pustaka menegaskan pentingnya dukungan dalam kegiatan belajar dan membaca anak-anak, seperti tersedianya tempat untuk membaca, dukungan orang tua, bimbingan dari relawan taman bacaan, hingga menciptakan semangat belajar dan adaptasi sosial.

Jadi saat berkiprah di taman bacaan, sejatinya tidak usah pusing dengan berbagai rencana. Cukup kerjakan saja yang bisa dikerjakan, asal baik dan bermanfaat. Ikhtiar dulu, ikhtiar lagi, ikhtiar terus insya Allah semuanya lancar dan berkah. Selamat belajar anak-anak KEPRA TBM Lentera Pustaka. Semangat Nak! #KElasPRAsekolah #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan

Anak-anak usia dini di taman bacaan  (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Anak-anak usia dini di taman bacaan  (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun