Metamorfosis taman bacaan masyarakat (TBM) pasti terjadi. Taman bacaan yang berubah seiring dinamika zaman dan kebutuhan layanan. Tempatnya berubah, layanan berkembang dan pengguna layanannya pun bertambah. Jadi, perubahan di TBM adalah sebuah keniscayaan.
Metamorfosis TBM, realitas itu dialami oleh TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. TBM yang berubah seiring waktu dan dinamika. Tentu perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk tegaknya kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat.
Saat didirikan tahun 2017 lalu (gambar tampak atas), bangunan TBM Lentera Pustaka sangat sederhana dan memakai banner kuning saja. Jumlah anak yang membaca hanya 14 anak saja. Maklum, ada di daerah yang selama ini tidak ada akses bacaan. Mengelolanya terasa garing dan bingung. Gimana cara mengajak anak-anak mau membaca? Waktu itu, TBM Lentera Pustaka hanya punya 1 program literasi yaitu taman bacaan dan beroperasi 3 hari seminggu.
Kini di tahun 2024, setelah 7 tahun berjalan (gambar tampak bawah), TBM Lentera Pustaka berubah total. Bangunannya menjadi lebih menarik dan terlihat megah. Berkat CSR Bank Sinarmas dibangunkan rooftop baca, dibikin kanopi rooftop, hingga revitalisasi kebun baca sebagai sentra kegiatan TBM.
Saat ini pengguna layanan TBM Lentera Pustaka mencapai 250 orang per minggunya. Beroperasi 6 hari seminggu Sekarang TBM Lentera Pustaka begitu ramai dan semarak. Kini menjalankan 15 program literasi: ada taman bacaan, kelas prasekolah, berantas buta aksara, ramah difabel, yatim binaan, jompo binaan, literasi digital, literasi finansial, koperasi simpan pinjam, kopi lentera, dan lainnya.
Metamorfosis TBM Lentera Pustaka kian terlihat dari waktu ke waktu. Setelah 7 tahun berjalan, perubahan yang terjadi diantaranya:
1. Â Â Tempat membaca dulu hanya 1 tempat, namanya ruang baca utama. Kini menjadi 3 tempat: ruang baca utama, rooftop baca, dan kebun baca yang outdoor
2. Â Â Wali Baca yang mengurus hari-hari TBM, dulu hanya 2 orang kini menjadi 6 orang dan wali baca diberi honor secukupnya.
3. Â Â Relawan TBM, dulu sama sekali tidak ada. Saat ini ada 12 relawan yang aktif, sementara yang pasif mencapai 20 relawan.
4. Â Â Koleksi buku, saat berdiri hanya 600 buku dan kini mencapai lebih dari 10.000 buku.
5. Â Â Dan yang penting program literasi yang dijalankan, dulu hanya 1 program kini mencapai 15 program.