Siapapun boleh berteman, bisa teman di sekolah teman di kampus. Teman di rumah atau teman sekantor. Tapi berteman harus hati-hati. Karena tidak semua orang bisa dijadikan teman. Apalagi teman yang gemar bergosip, bergibah atau sibuk hanya cerita urusan orang lain. Urusannya sendiri sering lupa?
 Maka kata carilah yang baik, jangan berteman dengan sembarangan orang. Teman yang mau menghargai dulu, baru dihargai. Teman yang candaannya pun berfaedah. Bikin senyum dan menyenangkan. Bukan teman yang saat di sampingnya saja merasa tidak nyaman. Teman yang baik, biasanya kesehariannya sederhana dan rendah hati. Tidak banyak tingkah, apalagi bersikap arogan dan subjektif. Seolah hanya dia yang paling benar sendiri.
 Kata Plato, janganlah berteman dengan orang jahat karena sifat kita akan mencuri sifatnya tanpa kita sadari. Teman memang penting. Tapi jangan abaikan dengan siapa kita berteman. Karena teman menentukan baik buruknya perilaku kita.
Seperti saya lebih memilih untuk berteman dengan relawan di TBM Lentera Pustaka. Orang-orang baik yang tulus dan ikhlas berkiprah di taman bacaan. Setiap Minggu datang dari jauh hanya untuk membimbing anak-anak yang membaca. Berteman dengan relawan TBM, terbukti lebih nyaman dan tenang. Sambil tetap konsisten berbuat baik dan menebar manfaat. Saat di taman bacaan, siapapun jadi lebih nyaman dan enakan.
Jangan sembarang berteman, apalagi di zaman begini. Berteman lebih baik yang apa adanya, bukan ada apanya. Karena teman, sejatinya dia yang selalu mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan. Mumpung masih ada waktu, carilah teman yang baik sekarang. Dan maaf tinggalkan saja teman yang buruk dan tidak membawa kita jadi lebih baik. Salam literasi #TemanBaik #RelawanSebagaiTeman #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H