Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tantangannya Orang yang Membaca dan Taman Bacaan

15 Agustus 2024   10:25 Diperbarui: 15 Agustus 2024   10:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Namanya juga membaca, pasti banyak tantangannya. Giliran mau baca, tiba-tiba kawan datang malah ngajak ngobrol. Giliran melangkahkan kaki ke taman bacaan, tiba-tiba hujan. Bahkan sudah niat membaca pun, bisa jadi buku bacaannya tidak tersedia. Akhirnya gagal membaca. Ya begitulah, tantangan orang yang membaca buku.

Ada lagi yang bertanya, untuk apa membaca buku? Kan semuanya sudah ada di google. E-book sudah banyak tersedia. Apa masih berguna membaca buku secara manual? Agak susah sih dijelaskan. Karena harus bahasa soal internet, soal budaya, soal daerah, atau soal kesadaran membaca itu sendiri. Akhirnya, kita terjebak pada diskusi dan perdebatan soal membaca buku. Terus, kapan bacanya? 

Terlepas dari soal itu semua, akhirnya TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor pun bersikap. Bahwa membaca buku itu hanya untuk menjaga keseimbangan. Seimbang antara main dan membaca, seimbang antara sekolah dan membaca, bahkan seimbang antara di rumah dan di taman bacaan. Makanya tempat membaca harus dibikin asyik dan menyenangkan. Spirit itulah yang dipegang TBM Lentera Pustaka selama 7 tahun berjalan hingga sekarang.

Soal membaca bikin cerdas, anak yang bisa mencapai cita-cita itu bukan urusan taman bacaan. Tapi urusan pribadi masing-masing dengan Allah SWT. Kan memang tidak semua orang yang sekolah tinggi harus jadi pejabat? Pejabat, orang sukses, orang kaya itu terbatas. Terlalu banyak variabelnya, bila mau dibahas. 

Membaca buku di taman bacaan itu soal perjuangan. Soal komitmen dan konsistensi terhadap jadwal membaca. Sehingga terbentuk kebiasaan membaca. Perilaku yang rutin untuk membaca, mau seminggu 3 kali atau 2 kali tidak masalah. Asal membaca, bukan hanya ngobrol atau diskusi. Karena biar bagaimanapun, membaca adalah perbuatan bukan pelajaran. Ayo membaca sekarang!

Karenanya, saat membaca buku atau di taman bacaan pasti banyak tantangannya. Bahkan banyak komentar dan cemoohan. Jadi terus saja berjuang untuk membaca. 

Jangan habiskan waktu dan tenaga kita untuk menanggapi orang-orang yang berkomentar tidak baik tentang segala ikhtiar kita atau tentang taman bacaan.

Sejatinya, ocehan negatif atau tantangan membaca disebabkan karena banyak orang tidak tahu tentang perjuangan di taman bacaan. Tidak tahu setinggi apa tujuan taman bacaan dan sesulit apa perjalanan yang harus ditempuh?

Taman bacaan cukup terus berkiprah. Tanpa perlu menjelaskan kepada siapapun. Karena jatuh bangun taman bacaan adalah tanggung jawab pengelolanya, tanggung jawab pegiat literasi yang ada di dalamnya. Kira-kira begitu ... Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen 

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun