Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Mikir Gaya Hidup Terus, Udah Saatnya Siapkan Masa Pensiun

2 Agustus 2024   07:54 Diperbarui: 2 Agustus 2024   07:58 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya hidup zaman now kian tidak terkendali, apalagi yang mengarah konsumtif dan hedonis. Sampai-sampai gaya hidup dijadikan ukuran untuk menilai status sosial seseorang. Bahkan tidak sedikit orang yang berlomba agar dibilang punya gaya hidup keren. Gaya hidup, dianggap menggambarkan perilaku seseorang. Tentang cara dan kebiasaan hidup, tentang cara menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya.

Gaya hidup kekinian, berarti bergaya hidup hari ini. Bukan untuk masa depan dan mungkin tidak tahu apakah di hari tua masih bisa bergaya hidup? Gaya hidup pula akhirnya yang menentukan kebiasaan dan pilihan prioritas hidup. Maka ada prinsip dalam gaya hidup, biar tekor asal kesohor.

Mungkin hari ini, sudah saatnya tidak lagi berpikir tentang gaya hidup melulu. Mulai mengerem gaya hidup yang berlebihan. Untuk mempersiapkan masa pensiun atau hari tua. Karena di masa pensiun, siapapun yang punya gaya hidup saat masih bekerja pada akhirnya akan hilang. Akibat tidak adanya dana yang cukup untuk membiayai gaya hidup. Kan sudah pensiun tidak punya gaji lagi, lalu dari mana uang untuk bergaya hidup?

Faktanya hari ini, 9 dari 10 pekerja di Indonesia tidak siap untuk pensiun atau berhenti bekerja. Akibat tidak punya dana yang cukup untuk pensiun. Maka wajar, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan bila tidak mau disebut jatuh miskin. Bahkan 20% pensiunan "terpaksa" bekerja lagi untuk membiayai hidupnya di hari tua, di samping aktualisasi diri tentunya. 

Mumpung masih ada waktu, jangan mikir gaya hidup terus. Sudah saatnya siapkan masa pensiun, saat tidak bekerja lagi. Mulai menabung untuk hari tua. Agar tetap bisa memenuhi kebutuhan di masa pensiun, di samping tetap mampu memelihara gaya hidup seperti saat masih bekerja. Nah untuk mempersiapkan masa pensiun, salah satunya bisa dilakukan dengan menjadi peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

 

DPLK merupakan program pensiun yang menjanjikan manfaat pensiun. Agar memiliki kesinambungan penghasilan di saat tidak bekerja lagi. Melalui DPLK, siapapun menabung atau menyetor iuran dari sekarang untuk masa pensiunnya sendiri. Karena di DPLK, manfaatnya memang baru dapat diambil bila sudah mencapai usia pensiun. DPLK khusus didedikasikan untuk masa pensiun seseorang atau pekerja.

Mempersiapkan masa pensiun melalui DPLK, setidaknya ada 3 (tiga) benefit utamanya, yaitu 1) ada kepastian dana untuk masa pensiun untuk hari tua, 2) ada hasil investasi yang optimal karena bergiat jangka panjang, dan 3) ada insentif pajak pada saat manfaat pensiun dibayarkan. Jadi melalui DPLK, seorang pekerja lebih punya kepastian dana untuk membiayai hidup di hari tua, saat tidak bekerja lagi.

Ada yang bilang, DPLK sebagai simpanan untuk hari tua. Intinya, kita memang harus mempersiapkan masa pensiun kita sendiri. Karena melalui DPLK, seseorang dapat mempersiapkan kebutuhan finansial pada masa tua dengan lebih baik. Sebagai contoh, untuk biaya hidup, biaya kesehata atau gaya hidup sekalipun. Maka mulailah menabung untuk masa pensiun. Jangan hanya berpikir gaya hidup terus. Sudah saatnya persiapkan masa pensiun atau hari tua. Agar kerja yes pensiun oke. Salam #YukSiapakanPensiun #EdukasiDPLK #DanaPensiun 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun