Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

The Art of War, Kenali Diri Sendiri dan Musuh Sebelum Bertempur

31 Juli 2024   20:57 Diperbarui: 31 Juli 2024   21:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Ternyata buku "The Art Of War - Sun Tzu" cukup menarik dibaca. Sebuah pembelajaran tentang memenangkan pertempuran secara klasik. Katanya, "Jika kamu mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, kamu tidak perlu takut terhadap hasil dari seratus pertempuran. Jika kamu mengenal diri sendiri tapi tidak mengenal musuh, untuk setiap kemenangan yang kamu dapatkan, kamu juga akan mengalami kekalahan. Jika kamu tidak mengenal musuh maupun diri sendiri, kamu akan kalah dalam setiap pertempuran."

Harus kenal musuh dan kenal diri sendiri. Mungkin hari ini banyak diabaikan orang. Mengenal diri sendiri tapi tidak kenal musuhnya (karena bertopeng menjadi teman). Sebaliknya menuding orang lain sebagai musuh tapi justru tidak kenal dirinya sendiri. Kerjanya memusuhi orang, ternyata dirinya sendiri yang jadi musuhnya.

Buku The Art of War menegaskan kepada kita. Akan pentingnya pengetahuan tentang strategi perang, tentang hakikat pertempuran. Sun Tzu mengajarkan kepada siapapun. Bahwa jangan pernah terjun ke pertempuran tanpa mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta musuhnya. Karena mengenal diri sendiri dan musuh adalah kunci kemenangan.

Dengan kata lain, siapapun bila memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan musuhnya, pasti dia selalu siap bertempur. Bahkan mampu menyesuaikan strateginya untuk menghadapi segala situasi. Sebaliknya, jika seseorang hanya memahami dirinya sendiri tanpa memahami musuhnya, hasilnya akan lebih tidak pasti, artinya peluang menang dan kalah sama besarnya.

Realitas sekarang, mungkin lebih menyeramkan. Karena banyak orang tidak lagi memahami dengan baik tentang dirinya sendiri maupun musuhnya. Gaya hidup dan pergaulan jadi sebab kehilangan jati diri sekaligus sulit mengenal musuh paling nyaya. Maka akibatnya, kekalahan pasti tidak dapat terelakkan. Bahkan sering kalah sebelum bertempur, sudah menyerah sebelum memulai. Ajaran ini ternyata  tidak hanya berlaku dalam konteks perang. Tapi juga dalam berbagai aspek kehidupan seperti sosial, politik, bisnis, taman bacaan, bahkan dalam interaksi sehari-hari.

Bila semua aktivitas dianggap pertempuran, maka lebih baik kenali diri sendiri dan musuh kita. Lebih baik bersiap dengan memperbaiki diri daripada berharap bahwa musuh tidak pernah datang. Jangan terlalu senang memamerkan kelebihan, karena di situ musuh sedang menyusun strategi untuk melumpuhkan kita.

Saat bertempur di manapun, ada baiknya jangan menuding terlalu sering orang lain sebagai musuh. Karena seringkali, musuh itu ada pada diri sendiri. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TheArtofWar #BacaBukanMaen 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun