Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Jadi Orang Apatis

18 Juli 2024   18:04 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ngopi bareng dengan sahabat, saya hanya bilang "jangan Apatis" atas apapun. Karena saat bersikap apatis, maka apapun yang jelek-jelek jadi muncul. Tidak bergairah dan sangat jauh dari kemungkinan baik dan berhasil. 

Apatis itu sikap sesat. Bikin orang jadi tidak peduli dan tidak perhatian atas apapun. Ujungnya orang yang apatis, pasti tidak mau terlibat dalam urusan apapun. Jangankan berlama-lama, sebentar saja bersikap apatis bisa bahaya. Mungkin kata anak, enaknya main dan nonton TV. Tapi sebagai orang tua, kita harus ingatkan bahwa main pun ada batasnya. Perhatian dan peduli itu perlu, agar tidak bersikap apatis. 

Jualan dana pensiun pun tidak boleh apatis. Harus terus bergerak, tawarkan dan sosialisasikan pentingnya dana pensiun. Kan bila belum hari ini jadinya, bisa besok. Edukasi apapun itu penting, untuk membangun kesadaran akan pentingnya bersiap hari tua. Edukasi itu membangun kesadaran. Bila sudah sadar kan tinggal beli bila sudah waktunya. Tapi kalau apatis, maka tidak akan ada apa-apa. Tidak ada yang bisa dihasilkan dari sikap yang apatis.

Jangan apatis, soal apapun. Karena begitu kita apatis, maka ada ruang terbuka untuk bertindak malas dan banyak mengeluh. Jadi bila ada orang yang malas dan kerjanya mengeluh, sudah pasti dia orang yang apatis. Terlalu banyak berdiam diri, tidak peduli, dan malas bergerak. Apatis itu lawannya orang dinamis, orang-orang yang bergerak dan bergairah dalam kesehariannya. 

Hati-hati bersikap apatis. Karena apatis itu kunci keburukan. Siapapun yang apatis, pasti tidak akan mampu menunaikan kewajibannya. Siapapun yang apatis, pasti tidak sabar dalam menjalankan pekerjaannya. 

Lagi-lagi, jangan apatis. Teruslah bergerak, teruslah ikhtiar. Karena sebentar lagi, hasil yang indah akan segera menghampiri. Maka agar tidak apatis, cobalah sediakan waktu untuk ngopi bareng. Biar terbiasa diskusi dan evaluasi diri, lalu bergerak lagi untuk lebih baik. Salam #YukSiapkanPensiun #TBMLenteraPustaka #EdukatorDanaPensiun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun