Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Cara Hadapi Persepsi Negatif saat Berkiprah di Taman Bacaan

10 Juli 2024   14:39 Diperbarui: 11 Juli 2024   02:47 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Aktivitas sosial seperti taman bacaan, tidak selalu berjalan mulus. Ada saja orang-orang yang kerjanya merendahkan bahkan memusuhi. Bersikap apatis dan tidak suka banget pada taman bacaan. Entah kenapa dan apa alasannya? Begitulah "toxic people" di taman bacaan. Literasi dan taman bacaan, memang makin berat tantangannya. 

Kadang repot juga sih, taman bacaan yang sifatnya sosial saja masih ada yang tidak suka. Dimusuhi, dighibahi, bahkan difitnah. Dianggap aktivitas yang tidak ada kerjaan. Sering kali realitas itu membuat relawan taman bacaan jadi "ngeper" alias demotivasi. Berbuat baik dan menebar manfaat lewat buku bacaan kok dimusuhi? Aneh bin ajaib.

Berkaca dari pengalaman TBM Lentera Pustaka saat menghadapi "toxic people", maka siapapun yang berkiprah di taman bacaan harus punya sikap yang kokoh. Harus pantang menyerah saat "diserang" toxic people, orang-orang yang berpikir negatif pada taman bacaan. Maka beberapa tips untuk menghadapi orang-orang yang tidak suka pada taman bacaan antara lain:

1. Jangan ambil hati, tidak usah gubris. Karena orang yang mengganggu memang berniat meluluhkan komitmen dan perbuatan baik di taman bacaan. Maka tetaplah tenang dan fokus saja pada aktivitas taman bacaan.   Ingatlah, persepsi dan komentar jelek tidak ada pengaruhnya pada taman bacaan. 

2. Jangan balas dengan emosi, jangan bertindak negatif. Biarkan saja, lebih baik bertahan dengan sikap yang baik dan tetap jaga etika. Sekali lagi, fokus saja pada aktivitas di taman bacaan. Jangan fokus pada toxic people, tidak ada gunanya.

3. Fokus pada misi. Alihkan energi untuk terus berkembang dan mencapai misi taman bacaan. Lebih baik fokus pada hal-hal yang dapat dikontrol, karena apapun persepsi orang lain sama sekali tidak bisa kita kendalikan. 

4. Jaga jarak. Kurangi interaksi dengan orang-orang yang berprasangka buruk. Selain merugikan, toxic people tidak memberikan manfaat apa pun. Maka jaga jarak agar terhindar dari pengaruh negatifnya.

5. Tetap percaya diri. Tiap orang pasti punya kelebihan dan prestasi sendiri. Fokus saja pada hal-hal yang bisa membuat kita lebih baik. Abaikan pendapat buruk orang lain, karena apa yang diomongkan belum tentu benar. 

Terakhir harus disadari, berkiprah sosial di taman bacaan tentu bukan untuk dipuji orang. Tapi sebagai ladang amal dan sarana aktualisasi diri untuk berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. Dan kita tidak bisa mengontrol orang lain mau berbuat apa? Kita hanya bisa bersikap terhadap orang-orang yang berpikir buruk.  Jangan biarkan kata-kata mereka merusak harga diri kita dan kiprah sosial yang sudah dirintis. 

Menghadapi tantangan berat di taman bacaan, cukup tenang dan tetap fokus pada hal-hal yang baik. Insya Allah, semuanya akan baik-baik saja dan indah pada waktunya. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun