Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

3 Indikator Penting Peta Jalan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028

9 Juli 2024   07:49 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:07 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Asosiasi DPLK

Akhirnya, OJK meluncurkan "Peta Jalan Dana Pensiun 2024-2028" di Yogyakarta pada 8 Juli 2024. Peta Jalan Dana Pensiun diharapkan mampu menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan dana pensiun di Indonesia, di samping sebagai antisipasi terhadap dinamika perubahan ekonomi dan demografi yang berkembang di era digital.

Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun dan Anggota Dewan Komisioner OJK di hadapan ratusan peserta menegaskan visi terwujudnya dana pensiun yang dapat membangun ketahanan masyarakat, meningkatkan densitas dana pensiun, dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. 

Karena itu, target makro peta jalan dana pensiun adalah mendukung pencapaian densitas dana pensiun sebesar 17% pada tahun 2028. Kemampuan dana pensiun "mengisi ruang" akan pentingnya pekerja dan orang Indonesia dalam mempersiapkan masa pensiun yang lebih baik. 

Apalagi di Tengah replacement ratio (tingkat penghasilan pensiun) orang Indonesia yang masih rendah, di kisaran 15%-20% dari take home pay, masih jauh dari standar replacement ratio dari ILO yaitu minimum 40% dari pendapatan terakhir sebelum pensiun.

Maka melalui peta jalan dana pensiun Indonesia 2024-2028, industri dana pensiun, mau tidak mau, harus mengikuti arah pengembangan dana pensiun yang lebih adaptif dan berkualitas. Karena itu, peta jalan dana pensiun Indonesia menekankan pada 3 (tiga) indikator penting untuk pengembangan dana pensiun ke depan, yaitu:

1. Digitalisasi di sektor dana pensiun. Hal ini dilakukan untuk mendorong perluasan akses dana pensiun kepada pekerja (formal dan informal) dan masyarakat luas sekaligus untuk mendukung pengelolaan dana pensiun yang lebih efisien.

2. Program pensiun pekerja informal. Mengingat struktur ketenagakerjaan lebih didominasi oleh pekerja sektor informal. Karena itu, dana pensiun harus mampu menghadirkan ketersediaan program pensiun yang kompatibel dengan karakteristik pekerja sektor informal.

3. Pergeseran tren manfaat pasti ke iuran pasti. Skema program pensiun kini bergeser dari manfaat pasti (defined benefit) menjadi iuran pasti (defined contribution) sehingga pengembangan dana pensiun harus lebih fokus pada strategi investasi yang mumpuni, di samping edukasi dan ketersediaan akses dana pensiun yang efektif.

Tantangann ke depan, sejumlah upaya konkret untuk implementasi peta jalan dana pensiun harus menjadi prioritas. Diantaranya: 1) percepatan transformasi digital program pensiun seperti pemasaran digital DPLK, 2) peningkatan program literasi dan inklusi dana pensiun, 3) pembangunan sistem database kepesertaan program pensiun dana pensiun, dan 4) optimalisasi jangkauan kepesertaan pada sektor informal dan individual menjadi sebuah keniscayaan. Dana pensiun harus bergerak lebih agresif untuk mengisi "pasar terbuka" untuk kepentingan hari tua atau masa pensiun orang Indonesia. Sehingga nantinya, dana pensiun mampu berperan sebagai investor institusional yang dapat mendorong perekonomian nasional melalui penyediaan sumber pembiayaan jangka Panjang.

Peta jalan dana pensiun Indonesia menegaskan, bahwa dana pensiun "It's a SUNRISE, not a sunset". Salam #YukSiapkanPensiun #PetaJalanDanaPensiun #EdukasiDPLK

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun