Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mau Pilih Model Kayak Apa Jadi Manusia?

6 Juli 2024   13:11 Diperbarui: 6 Juli 2024   13:31 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Saat interaksi dengan orang lain, hati manusia itu ibarat mobil di jalan raya yang padat. Ada berbagai tipe dan model. Ada yang mobilnya ringkih dan body-nya tipis. Kesenggol dikit saja rusak sehingga harus selalu direparasi di bengkel. Maka ada pula orang yang mudah sekali mudah tersinggung, cengeng, dan gampang terluka. Dibentak sedikit nangis, dighibahin dikit meradang. Mudah insecure. Begitulah model orang yang bermental lemah.

Ada pula yang mobilnya tipe standar. Kesenggol dikit tidak rusak, paling hanya baret. Ketika ketabrak ringan hanya penyok. Baru rusak parah bila ketabrak keras. Model orang yang standar; tidak gampang menangis tapi juga tidak bisa dibilang kuat. Kadang cuek terhadap tingkah orang lain asalkan tidak terlalu parah. Tapi juga bisa bersikap keras ketika diserang atau dijelekkan terang-terangan.

Lainnya lagi, mobil model seperti tank, mobil lapis baja. Biar pun ditabrak kanan-kiri tetap tidak penyok apalagi rusak. Malah mobil yang menabrak yang rusak. Orang tipe ini jarang. Manusia kuat yang tidak terpengaruh sama sekali pada ucapan dan perilaku orang lain. Mau disakiti, dimusuhi, atau difitnah, dia tetap berjalan lurus menuju tujuannya tanpa terpengaruh kanan-kiri.

Memang yang ideal, kita bisa jadi seperti model tank. Perlu banyak latihan dan bersikap pantang menyerah. Tentu, model manusia seperti tank biasanya sudah melewati banyak rasa sakit dan sudah sering berdarah-darah. Sudah biasa berjuang melawan berbagai kesulitan hidup, apalagi serangan manusia lain. Dan akhirnya, mampu menjadi pribadi yang tangguh dan hatinya lapang.

Begitu pula berkiprah di taman bacaan. Butuh hati seperti tank. Fokus pada tujuan, dan tetap dijalani prosesnya. Taman bacaan tidak boleh terpengaruh pada ucapan dan perilaku orang lain. Mau disakiti, dimusuhi, atau difitnah, biarkan saja. Asal tetap berbuat baik dan menebar manfaat melalui kegiatan membaca. Terserah apa kata orang, toh Meraka tidak bantu dan tidak tahu apapun soal taman bacaan. Bukan hanya pantang menyerah, taman bacaan pun harus tangguh dan sedikit bersikap "masa bodo" pada orang-orang yang tidak menyukainya.

Dalam hidup ini ada banyak model orang. Maka hati-hati saat bergaul. Pilih yang baik dan bermanfaat saja. Di luar itu cukup "buang ke laut" alias tidak usah digubris. Jangan berharap hidup ini akan lancar mulus terus tanpa disakiti orang lain. Mobil yang baru keluar dari dealer pun pasti lama-lama  baret, penyok, dan rusak. Buah mangga yang manis pun pasti ditimpuki orang, karena hal-hal baik yang kita lakukan pasti ada orang yang iri dan benci. 

Latihlah hati dan diri menjadi seperti tank. Bermental baja, tanpa peduli gangguan orang. Jaga hati tetap baik dan terus tebarkan manfaat sekalipun hanya berkiprah di taman bacaan. Jadilah lebih baik, biarkan saja orang lain yang jahat. Mungkin karena mereka belum tahu arti tidak baik. Dan bila niat dan ikhtiar kita sudah baik, selebihnya serahkan kepada Allah SWT. Tetap sabar dan istikomah di jalan-Nya.

Terkadang kita suka bingung. Selagi kita berbuat baik kok masih ada orang yang jahat? Pengennya orang lain paham dan mengerti. Pengennya semua orang baik. Tapi kenyataannya tidak, karena begitulah dunia. Selalu ada ujian dan cobaan, selalu ada yang baik dan tidak baik.

Jadi, semua kembali kepada kita. Mau seperti kayak apa mobil yang dipakai, seperti mobil ringkih, mobil standar atau mobil lapis baja? Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun