Mungkin terdengar klise istilah "bunga teratai tetap mekar cantik meski tinggal di air yang cantik". Kesulitan, kemiskinan, bahkan ketidak-berdayaan harusnya tidak jadi alasan untuk seseorang berubah. Menjadi lebih baik, menjadi lebih berdaya. Maka jangan terlena dengan keadaan, lakukan sesuatu yang membuat kita semakin maju dan bermanfaat.Â
Berubah menjadi lebih baik. Karena tidak ada "orang baik" yang tidak punya masa lalu. Dan tidak ada "orang jahat" yang tidak punya masa depan. Siapapun kita, latar belakang apapun pasti punya kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik.
Bagaimanapun masa lalunya dahulu, sekelam apa lingkungannya dulu, dan seburuk apa perangainya di masa lampau. Berubahlah untuk menjadi lebih baik dan berilah kesempatan seseorang untuk berubah.
Catatan sejarah sudah membuktikan. Seseorang yang hampir membunuh Rasul pun, kini berbaring di sebelah makam beliau, yaitu Umar bin Khattab. Jangan pernah melihat seseorang dari masa lalunya. Sebab seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedang-nya Allah, yaitu Khalid bin Walid. Bukankah sebaik-baik manusia pada akhirnya?Â
Sedikit pun, jangan memandang seseorang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan terompah Bilal bin rabah terdengar di surga. Berubahlah untuk lebih baik. Teruslah berbuat baik dan menebar manfaat selagi masih ada waktu, selagi bisa. Jangan berdiam diri, apalagi "berteduh" dalam kebencian dan masa lalu.
Intinya, jangan memandang remeh seseorang karena masa lalu dan lingkungannya, karena bunga teratai tetap mekar cantik meski tinggal di air yang kotor. Untuk jadi lebih baik, hanya perlu kesadaran untuk mengubah niat jadi aksinya. Sambil terus berserah diri kepada Allah SWT, sang maha pencipta. Tidak perlu pusingkan masa lalu, tidak perlu malu dengan tempat asal atau latar belakang kita.Â
Siapapun bisa menjadi laksana bunga teratai yang tinggal di air yang kotor namun tetap mekar mengagumkan. Mau berubah menjadi lebih baik dan selalu bergerak untuk kebaikan jauh lebih indah daripada berdiam diam. Untuk apa bermimpi tanpa melakukan tindakan apapun? Itulah pelajaran penting yang saya peroleh saat berkiprah di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor.Â
Teruslah membaca Nak, tanpa peduli apa kata orang. Tanpa peduli asal usulmu. Agar mampu berubah menjadi lebih baik. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaenÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H