Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkorban dan Berqurban, Hikmah Idul Adha

17 Juni 2024   10:36 Diperbarui: 17 Juni 2024   10:41 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Orang punya banyak uang, mungkin tidak sedikit. Orang mampu pun bisa jadi banyak. Tapi orang punya uang dan mampu, belum tentu mau berkorban. Jangankan seekor sapi atau kambing, berkorban waktu tenaga dan pikiran untuk sesuatu yang bersifat sosial saja belum tentu mau.


Berkorban dengan ikhlas, tentu tidak bisa ujug-ujug. Butuh proses dan pembiasaan. Seperti hewan qurban, sapi atau kambing, tidak mungkin layak potong bila belum tiba waktunya. Hewan qurban, pasti melewati proses dibesarkan dan dirawat hingga layak potong jadi hewan qurban. Apakah kita sudah berani berkorban?


Melatih diri untuk ikhlas. Itulah praktik yang dibiasakan di TBM Lentera Pustaka. Untuk konsisten mau berkorban, untuk ikhlas dalam berbuat. Tanpa perlu pikir panjang, apalagi hitung-hitungan. Cukup salurkan energi untuk aktivitas yang baik dan bermanfaat walau sekadar nasihat. Karena baik itu dimulai dari diri sendiri dulu, baru dibagi ke orang lain.

Berkorban memang berat. Ikhlas pun sulit. Tapi harus dilatih dan dibiasakan. Hingga kita bertemu dengan makna hakiki tentang pengorbanan dan keikhlasan dalam nyata. Bukan lagi kata-kata. Dan saat berkorban, jangan buang waktu untuk mikirin yang tidak perlu dipikirkan. Jangan bekerja terlalu keras, untuk hal yang tidak penting. Agar kita tahu diri bahwa setiap orang pun tidak akan melewati batas kemampuannya.


Apapun yang baik, lakukan saja dengan ikhlas. Korbankan yang bisa dikorbankan, sapi atau kambing hanya simbol. Agar siapapun berani berkorban, dan lebih peduli sosial sekaligus "memotong" ego diri sendiri. Begitulah hikmah Idul Adha di taman bacaan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #HikmahIdulAdha #BacaBukanMaen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun