Serasa semua telah berpaling pergi meninggal kan diri ku sendiri, saat aku bersedih tidak ada yang memperhati kan aku, tersenyum sambil menangis, sakit sembunyi dibalik tawa riang agar tak seorang pun tau biar aku tidak dianggap lelaki cengeng, selalu bangkit mencoba berdiri tapi terjatuh tanpa pegangan dan topangan, saat hati ini mulai menyerah, ada sedikit penyemangat hidup, tapi tak terasa begitu kuat, terus aku berlari menggapainya, tapi sepertinya penyemangat itu telah meredup dan takkan kembali, ada kah seseorang yang bisa aku ajak berbagi?, kesepian kini menjadi sahabat akrab ku, tangis dalam hati kini menjadi kebiasaan keseharian ku, mencoba bangkit tapi tak ada semangat, tak ada kawan, dan tak ada tempat berpijak, hanya sendiri, tergerus mimpi, mungkin kah aku akan mati?.... hidup ku sekarang telah mencapai titik nol, titik jenuh, yang melihat semua warna hanya hitam kelam, aku terus berusaha melaju agar hidup ku kembali seperti yang dulu(lagi) atau kah lebih baik lagi......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H