Mohon tunggu...
Lensa Reza
Lensa Reza Mohon Tunggu... Administrasi - Penggembira

Bencilah aku sesukamu.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Kota Gudeg" Hilang Jati Diri

19 Maret 2011   05:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:39 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1300511618169126643

Kota gudeg, langsung terlintas pada benak kita JOGJAKARTA yang ramah tamah penduduknya, sopan santun orang-orang nya, dan kelembutan tingkah lakunya, serasa nyaman disambut dengan itu semua bila kita datang mengunjungi kota gudeg JOGJAKARTA. Tapi itu semua tingggal sejarah kawan, jogjakarta tak "SEGAPYAK/RAMAH" dulu, karena percampuran budaya dan pergaulan dari berbagai daerah. Kota gudeg merupakan tujuan tiap daerah di indonesia sebagai tempat menuntut ilmu dengan icon nya sebagai KOTA PELAJAR dimana nama UGM mengharum sampai keluar negri mengangkat nama kota jogjakarta sebagai icon kota pelajar, dewasa ini kita lihat saja pergaulan anak-anak muda jogjakarta dimana bahasa yang mereka gunakan tak lagi bahasa jawa tetapi bahasa gaul "loe-gue" yang merupakan bahasa gaul luar daerah jogja, yang lebih ngetren digunakan anak-anak muda sekarang. Sungguh miris melihat perkembangan putra daerah yang mulai melupakan tradisi atau JATI DIRI dari daerah kebanggaannya yaitu kota JOGJAKARTA, dahulu jogja memang terkenal dengan keramah tamahannya, sopan santun, dan lemah lembut, tapi sekarang apa? kita lihat saja dari pergaulan sehari-hari, acuh tak acuh, cuek, individual, saling menjatuhkan, tawuran, adu jotos antar genk, huh... dimana anak-anak jogja yang dulu??, jogja dengan itu semua tidak akan terkenal lagi, tapi dijauhi, terpuruk, jatuh, dan hanya menjadi lahan kosong tak berpenghuni lagi, tapi hanya tempat untuk mencari uang dan kerasnya kehidupan. Mana jogja ku yang selalu menawarkan kemanisan? Jogja tidak cocok dengan kekerasan, jogja itu lembut dengan kehalusan, istimewa dengan budaya, adat istiadat, dan penduduknya, kembalikan jogja kawan, jangan buat jogja hilang jati diri, kita, kamu, sama-sama berperan penting dalam melakukan perbaikan khususnya dijogja ini agar kemabli seperti dulu. Kesedihan jogja bukan karena hilangnya keistimewaannya, tapi jati diri penduduknya dan sikap-sikap orang-orangnya, kembalikan jati diri jogja, kita bangun bersama kerukunan, budaya, dan keramah-tamahan jogja dan indonesia, agar Kota gudeg kembali tersenyum, dan indonesia kembali bersuka ria. JOGJAKARTA TETAP ISTIMEWA dan INDONESIA BERJAYA [caption id="attachment_95949" align="alignleft" width="400" caption="Jogjakarta Kota Gudeg Hilang Jati diri"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun