Mohon tunggu...
Lensa Reza
Lensa Reza Mohon Tunggu... Administrasi - Penggembira

Bencilah aku sesukamu.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ini Jawabanku untuk Pertanyanmu

2 April 2015   17:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:37 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini merupakan jawabanku pada mu untuk pertanyaan mu yang dulu dan keinginanmu yang dulu takkuasa untuk kau perbuat padaku, yang dulu kamu masih tulus untuk bersama ku. Ini sederet jawabanku untukmu

Ya, aku sudah menangis seperti kamu menangisi ku

Ya, aku sudah terluka seperti kamu terluka karena ku

Ya, aku sudah merasakan sepi tanpamu seperrti kamu merasa sepi tanpaku

Ya, aku sudah menderita karna mu seperti kamu menderita tanpa ku

Ya, aku sudah merasakan hampa tanpa mu seperti kamu merasa hampa tanpaku

Ya, aku sudah merasa malu karena mu seperti kamu merasa malu karena aku

Ya, aku sudah merasakan diabaikan olehmu seperti kamu merasa diabaikan olehku

Ya, aku sudah memohon kepadamu seperti kamu memohon kepadaku

Ya, aku sudah gila karena mu seperti kamu gila karena ku dulu

Ya, aku sudah berkorban untukmu seperti kamu berkorban untukku

Ya, aku sudah sabar seperti sabarmu dulu kepadaku

Ya, aku sudah galau seperti kau galau karena ku

Ya, aku sudah menggilaimu seperti kamu menggilai ku

Semua Tanya mu itu dulu kini sudahku jawab, tau kah kamu apa yang membuat nya beda bila kamu bertanya sekarang?. Aku rasa bila kamu membaca tulisan ini kamu akan mengerti apa yang membuatnya beda bila ditanyakan olehmu sekarang. Tapi yang jelas membuatnya beda adalah hati, ya hati mu yang membuatnya beda. Setelah aku menjawab pertanyaanmu izinkan aku bertanya padamu sekarang

Kau anggap apa aku sekarang?

Masihkah kamu bisa tulus menyayangi dan mencintaiku?

Akankah kamu bisa memberi dan mendukung diriku?

Masihkah mau kau mendampingiku sampai akhir nanti?

Begitu banyak tanyaku padamu hingga mulut dan pikiran ini tak kuasa bertanya lagi padamu karena satu pertanyaan yang selalu menghantuiku hingga membuat aku tak bisa bertanya kepadamu, adakah disana kau cinta padaku? Hingga pernyataan cinta ku selalu kau anggap angina lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun