Ini merupakan jawabanku pada mu untuk pertanyaan mu yang dulu dan keinginanmu yang dulu takkuasa untuk kau perbuat padaku, yang dulu kamu masih tulus untuk bersama ku. Ini sederet jawabanku untukmu
Ya, aku sudah menangis seperti kamu menangisi ku
Ya, aku sudah terluka seperti kamu terluka karena ku
Ya, aku sudah merasakan sepi tanpamu seperrti kamu merasa sepi tanpaku
Ya, aku sudah menderita karna mu seperti kamu menderita tanpa ku
Ya, aku sudah merasakan hampa tanpa mu seperti kamu merasa hampa tanpaku
Ya, aku sudah merasa malu karena mu seperti kamu merasa malu karena aku
Ya, aku sudah merasakan diabaikan olehmu seperti kamu merasa diabaikan olehku
Ya, aku sudah memohon kepadamu seperti kamu memohon kepadaku
Ya, aku sudah gila karena mu seperti kamu gila karena ku dulu
Ya, aku sudah berkorban untukmu seperti kamu berkorban untukku
Ya, aku sudah sabar seperti sabarmu dulu kepadaku
Ya, aku sudah galau seperti kau galau karena ku
Ya, aku sudah menggilaimu seperti kamu menggilai ku
Semua Tanya mu itu dulu kini sudahku jawab, tau kah kamu apa yang membuat nya beda bila kamu bertanya sekarang?. Aku rasa bila kamu membaca tulisan ini kamu akan mengerti apa yang membuatnya beda bila ditanyakan olehmu sekarang. Tapi yang jelas membuatnya beda adalah hati, ya hati mu yang membuatnya beda. Setelah aku menjawab pertanyaanmu izinkan aku bertanya padamu sekarang
Kau anggap apa aku sekarang?
Masihkah kamu bisa tulus menyayangi dan mencintaiku?
Akankah kamu bisa memberi dan mendukung diriku?
Masihkah mau kau mendampingiku sampai akhir nanti?
Begitu banyak tanyaku padamu hingga mulut dan pikiran ini tak kuasa bertanya lagi padamu karena satu pertanyaan yang selalu menghantuiku hingga membuat aku tak bisa bertanya kepadamu, adakah disana kau cinta padaku? Hingga pernyataan cinta ku selalu kau anggap angina lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H