Mohon tunggu...
Lenny Widiastuti
Lenny Widiastuti Mohon Tunggu... -

Just an Ordinary Woman

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resensi Novel Pergi Karya Tere Liye

21 Agustus 2018   09:26 Diperbarui: 21 Agustus 2018   09:54 4228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinopsis Novel Pergi

Ada Novel Baru dari Tere Liye dan ternyata Novel ini merukapan sekuel dari novel Pulang, tak pernah saya duga sebelumnya jika novel pulang akan berlanjut dengan novel Pergi, masih tentang petualangan Bujang, alias si Babi hutan, alias Agam dalam menemukan tujuan, kemana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa lalu, untuk memutuskan kemana langkah kaki akan dibawa pergi.

Novel pergi  mengisahkan  tentang Bujang dan keluarga Tong, setelah Tauke besar meninggal, Bujang bersama sama orang kepercayaannya meneruskan visi dan kepemimpinan ayah angkatnya menjadi Tauke Besar. 

Kali ini Bujang harus berhadapan dengan Dragon master, pimpinan tertinggi dari 8 penguasa shadow ekonomi, bisnis gelap, tetapi lebih terselubung dan rapi karena dibentengi bisnis legal, namun pusat kendali ada di tangan para pemegang shadow ekonomi. ( tentang shadow ekonomi dapat dibaca di halaman 38 -- 40 )

Di sini seorang Tere liye kembali mengajak para pembacanya lebih cerdas memahami pesan yang ada di dalamnya.

Menurut saya Buku ini ber -- genre Action, yang mulai halaman pertama sudah disuguhkan dengan berbagai aksi, kisah yang tak terduga, seolah kita seperti  lari cepat dengan terengah engah saat membacanya, berupaya agar segera mencapai garis finish.

Cerita ini berawal saat Bujang  dipertemukan dengan sorang pemuda misterius di Mexico pada saat sedang melakukan penyerangan bersama si kembar, Salonga dan White secara diam diam untuk mengambil prototipe alat teknologi  hasil penemuan yang telah dibiayai oleh keluarga Tong. 

Masalahnya menjadi rumit ketika seorang pemuda berpakaian ala Zorro, yang mengaku dirinya EL Esspiritu dan berhasil menghalangi langkah mereka.  semakin mengejutkan  ketika si pemuda memanggilnya " Hermanito " yang berarti " saudara laki laki " di akhir perjumpaan mereka.

Jadi, maksudnya ?

bujang ternyata punya saudara ?

Kok bisa ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun