Akhirnya usai sudah ajang Putri Indonesia digelar. Tiga puluh tujuh perempuan muda terpilih mewakili tiga puluh empat provinsi di Indonesia. Mereka yang terpilih tentunya telah melewati banyak proses dan tahap untuk berada di sana menjadi perwakilan.
Memang kesalahan dan kesilapan bisa terjadi, tapi apa iya sebelumnya tidak ada pemilihan yang matang? Biasanya MC hanya salah menyebutkan, tapi kesalahan justru datang dari Dewan Juri. Bagaimana mungkin jawaban dalam amplop bersegel tiba-tiba menjadi salah dan digantikan dengan jawaban “resmi” dari kertas yang berisi coret-coretan?! Sungguh menyedihkan. Mungkin kah juri mau ikutan April Mop?!
Entah apapun yang menjadi pertimbangan juri, saya pribadi sebagai publik merasa disuguhkan dengan tontonan yang aneh. Jujur, pemilihan Puteri Indonesia 2017 ini adalah yang terburuk menurut saya. Kalau ditanya apakah saya kecewa, ya, itu pasti. Semoga Puteri perwakilan dari NTT dan Jawa Barat dapat berbesar hati menerima semuanya.
Semua peserta memang kebanggaan kita semua. Biarlah ajang selanjutnya pada tingkat dunia, seperti Miss Universe, Miss International, Miss Grand International atau Miss Supranational yang membuktikan nanti, selamat berjuang. Dan seperti apa yang dikatakan oleh Iris Mittenaere, harapan saya, semua peserta nantinya pulang, kembali ke kehidupannya masing-masing, menikmati semuanya secara maksimum, bersukaria, menjadi diri sendiri dan bisa menjadi contoh yang benar serta melayani dengan hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H