Ia bangga menyebutnya balok harapan;
yang isinya cuma orasi para penjual mimpi
Pilih petani atau tentara?
Ah, siapa saja;
yang penting si bontot ndak nelangsa.
(Rumah Berdikari, Juni 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!