Mentari telah terelincir diufuk barat
Bayangan sang dea pekat
Mulai menyapu dunia
Taburan jingga telah pergi
Dengan iringan adzan
Akumasih duduk termenung
Terpesona menikmati indahnya alam
Yang membuat sadar diriku
Akan arti sebuah persahabatan
Sobat...!kau telah banyak goreskan
Kenangan indah yang sulit aku hapus
Canda tawamu selalu menghiasi hidupku
Sering terlintas bayang-bayang itu
Dan aku ingin memeluknya dan aku
Sadar bahwa itu takkan bisa kulakukan
Oh...Tuhan betapa cepatnya kau putar waktu ini
Padahal jiwa ini masih haus akan kebersamaan
Sobat...!disetiap langkahmu aku akan berdoa
Semoga bintang-bintang diangkasa yang kau idam-idamkan dapat kau capai...
Dan...kenanglah jiwa ini dimanapun kau berada...
Good luck...!
Syarif
Puisi ini di tulis 10 tahun yang lalu,kira-kira yang nulis puisi ini masih inget gk ya?? ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H