Mohon tunggu...
Lenkka Annisa Nurseptiani
Lenkka Annisa Nurseptiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hii, Simak terus yaa!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Reliabilitas Tes dalam Evaluasi Pembelajaran

31 Mei 2024   19:03 Diperbarui: 31 Mei 2024   19:29 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kelompok 9

Lenkka Annisa Nurseptiani dan Kresna Ralfsanjani

Reliabilitas tes adalah ukuran konsistensi dan stabilitas hasil tes ketika diulang dalam kondisi yang sama. Dalam evaluasi pembelajaran, reliabilitas tes menunjukkan sejauh mana tes menghasilkan hasil yang sama ketika diberikan kepada individu yang sama dalam situasi yang serupa pada waktu yang berbeda. 

Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa tes tersebut dapat diandalkan dan hasilnya dapat dipercaya sebagai representasi yang akurat dari kemampuan atau pengetahuan yang diukur.

Reliabilitas tes merupakan konsep penting dalam evaluasi pembelajaran karena memastikan bahwa hasil penilaian yang diperoleh dari sebuah tes konsisten dan stabil ketika diulang dalam kondisi yang sama. Tes yang reliabel memberikan hasil yang konsisten, yang berarti skor siswa akan serupa jika mereka mengerjakan tes yang sama lagi dalam kondisi yang serupa, sehingga mencerminkan kemampuan mereka yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti suasana hati atau kelelahan. 

Reliabilitas yang tinggi juga berkontribusi pada validitas tes, yaitu sejauh mana tes mengukur apa yang seharusnya diukur, karena hasil yang tidak konsisten tidak bisa dianggap valid.  

Menurut Gronlund (1985), ada empat faktor yang memengaruhi reliabilitas tes:

  1. Panjang Tes (Length of Test): Semakin banyak soal dalam tes, semakin tinggi reliabilitasnya karena lebih banyak sampel diukur dan faktor tebakan berkurang.
  2. Sebaran Skor (Spread of Scores): Sebaran skor yang besar meningkatkan reliabilitas karena menunjukkan bahwa peserta tetap pada posisi yang relatif sama dalam pengujian yang berbeda.
  3. Tingkat Kesukaran (Difficulty Index): Tes dengan soal yang terlalu mudah atau terlalu sulit cenderung memiliki reliabilitas rendah. Idealnya, soal harus menghasilkan sebaran skor berbentuk kurva normal untuk meningkatkan reliabilitas.
  4. Objektivitas (Objectivity): Tes harus memberikan hasil yang sama untuk peserta dengan kemampuan yang sama, dan hasil tes tidak boleh dipengaruhi oleh prosedur penskoran.

Reliabilitas tes dapat diukur dengan dua pendekatan utama: konsistensi eksternal (external consistency) dan konsistensi internal (internal consistency).

  1. Test-Retest Reliability: Tes yang sama diberikan kepada kelompok yang sama pada dua waktu berbeda. Koefisien reliabilitas dihitung dengan mengkorelasikan skor dari kedua tes tersebut.
  2. Parallel-Form Reliability (Alternate-Form Reliability): Dua bentuk tes yang setara diberikan kepada kelompok yang sama dalam waktu berdekatan. Koefisien reliabilitas dihitung dengan mengkorelasikan skor dari kedua bentuk tes.
  3. Split-Half Reliability: Tes dibagi menjadi dua bagian yang sama, misalnya dengan membagi item genap dan ganjil. Kedua setengah tes tersebut dikorelasikan untuk menilai konsistensi internal. Rumus Spearman-Brown digunakan untuk mengoreksi reliabilitas yang diperoleh dari setengah tes.

Kategori Koefisien Reliabilitas (Guilford, 1956: 145):

  1. 0,80 < r 1,00: Reliabilitas sangat tinggi
  2. 0,60 < r 0,80: Reliabilitas tinggi
  3. 0,40 < r 0,60: Reliabilitas sedang
  4. 0,20 < r 0,40: Reliabilitas rendah
  5. -1,00 r 0,20: Reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun