Membayar utang dari utang tidak akan pernah beres. Nutup lubang dengan luang justru akan semakin banyak menghasilkan lubang-lubang baru yang semakin menjerat.
"Makannya di BPR Mitra Parahyangan, kami lebih memfokuskan kepada pendampingan untuk menggunakan utang secara produkitf."ungkapnya.
Ngutang produktif? Bagaimana sih maksudnya?
Dikenal sebagai utang produktif gunanya adalah untuk meningkatkan usaha, produksi atau investasi yang nantinya bisa dijadikan modal usaha untuk menghasilkan lagi sejumlah penghasilan.
Fungsi utama dari teori produktif adalah memutar atau pinjaman yang sudah diambil itu diubah menjadi pemasukan.
Pak Toni memberikan sedikit contoh dalam pengaplikasian utang produktif ini. "Seseorang penjual mie, yang awalnya merasa terbebani dengan penghasilannya pas-pasan untuk biaya hidup juga harus membayar biaya angsuran utang ke bank. Akhirnya orang tersebut memutuskan menggunakan dana utang untuk penambahan mesin pengolah mie usahanya.Â
Dengan dibelinya mesin baru dan ternyata hasilnya luar biasa, produksi mienya semakin banyak. Posisi sekarang Dia sudah punya 34 gerobak. Dia bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan setiap bulan penghasilannya bukannya berkurang justru semakin bertambah."
Penggunaan utang bisa dilihat produktif atau konsumtif, bukan dari jenis produk pinjamannya tetapi dari tujuan utangnya itu.
Utang produktif itu memang bisa, tapi harus ada perencanaan yang matang. Â Dan didukung dengan pengelolaan bisnis yang matang juga.
Harus terperinci dan sistematis, ada atau tidaknya penambahan nilai dari hasil itung-itungan nilai utang dan nilai penghasilannya .
Jika melakukan utang namun tidak mempunyai strategi bisnis atau pengolaan utang produktif, akan menyebabkan terjerumus kedalam utang konsumtif yang justru menjerat diri sendiri.