Mohon tunggu...
Leni Nurindah
Leni Nurindah Mohon Tunggu... Guru - Guru-IRT-Penulis-Pebisnis Online

Menjadi cerdas dan berkarakter adalah tujuan utama sebuah pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Parade Pengusaha Bandung Berbagi Inspirasi: Utang Produktif ala Toni Muliadi

9 Mei 2022   11:55 Diperbarui: 9 Mei 2022   13:13 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung (9/5) - Masa pandemi menjadi tantangan yang besar di segala lini kehidupan. Banyak karyawan kehilangan pekerjaan, banyak pengusaha yang akhirnya bangkrut, hingga banyak orang-orang yang terhimpit hutang.

Dilansir dari acara Sarapan IIDB, yang ditayangkan secara virtual zoom Senin 9 Mei 2022, pukul 06.30 WIB.

Indari Mastuti menghadirkan 2 pengusaha hebat dari Bandung, untuk mengisi acara dengan tema "Parade Pengusaha Bandung Berbagi Inspirasi".

"Bapak-bapak ini adalah sahabat saya di komunitas internasional dan mereka adalah orang-orang yang menginspirasi di bisnis internasional yang semangat bertumbuh walau dalam kondisi pandemi." ungkapnya.

Toni Muliadi atau akrab dengan panggilan Pak Toni membagikan inspirasinya bagaimana Beliau membantu para UMKM mengembangkan usahanya. Memberikan informasi mengenai utang produktif, punya utang yang bisa diputar untuk usaha produksi, bukan utang-utang yang menjebak kita dalam kehidupan konsumtif.

Toni Muliadi sebagai Co Founder di PT. BPR Mitra Parahyangan membuka berbisnis di bidang perbankan ini sejak tahun 2012 bersama dengan tantenya.

Dalam prakteknya pak Toni, memberikan pinjaman uang kepada nasabah. Tapi banyak yang mengeluhkan sulitnya proses peminjaman uang karena banyaknya pertanyaan yang dilayangkan, misalnya dana pinjaman untuk usaha apa?

Hal tersebut dilakukan karena Pak Toni sangat selektif dan pro aktif dalam mendampingi para calon-calon nasabah untuk benar-benar menggunakan dana utang secara produktif.

Karena menurutnya, banyak praktek di kehidupan sehari-hari bahwa orang yang berhutang, justru semakin terhimpit hutang dan tidak bisa keluar dari jeratan hutang.

Beliau tidak ingin hal tersebut menjamur di masyarakat. Maka dari itu, Beliau selalu tegaskan,"Boleh ngutang asal produktif."

"Bukannya nggak boleh ngutang, itu prakteknya banyak banget yang berutang. Mereka pinjam dengan jaminan, ya katakanlah rumah. Ujung-ujungnya rumahnya harus dijual untuk nutupin utang, itu banyak banget kejadian di BPK. Jangan sampai seperti itu lah" ujarnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun