Anak-anak Palestina di Hari Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW
Oleh Leni Marlina
Kami adalah anak-anak Palestina,
Dibentuk dari debu dan doa,
Di tengah tenda-tenda yang rapuh di tepi lautan,
Kami tumbuh, di antara reruntuhan dan harapan.
Maulid Nabi Muhammad SAW, datang dengan cahaya,
Seperti bintang jatuh di langit yang kelam,
Kami tak punya lilin untuk menerangi malam,
Tapi iman kami nyala, lebih terang dari lampu-lampu kota.
Kami belajar dari Nabi, bukan hanya dari buku,
Tapi dari udara yang dipenuhi seruan takbir,
Dari tangis yang berubah jadi tekad,
Dan dari langit Palestina yang tak pernah berhenti bicara.
Shidiq, itulah kejujuran yang kami genggam erat,
Dalam cerita yang sering hilang dari berita,
Dalam kisah kami, yang tak pernah sempurna,
Namun penuh makna di balik setiap luka.
Amanah bagi kami adalah menjaga jejak,
Langkah-langkah kecil di tanah yang retak,
Kami jaga harapan, meski tipis seperti kabut,
Tahu bahwa di setiap tenda ini, ada mimpi yang takkan surut.
Fathanah adalah akal kami yang terus berjalan,
Seperti jaringan yang selalu mencari sinyal,
Di tengah mati lampu dan sunyi yang panjang,
Kami tetap cerdas, menemukan cara untuk bertahan.
Kami, anak-anak Palestina,
Tak hidup dalam cerita yang sempurna,
Namun kami tetap bangkit, seperti fajar yang selalu datang,
Walau malam tak pernah benar-benar hilang.
Jangan lupakan kami, di hari yang penuh makna ini,
Kami tak butuh simpati, hanya ingatan dan doa,
Kami adalah bagian dari umat,
Yang terus berjalan, walau angin sejarah kerap tak berpihak.
Untukmu yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW,
Kami kirimkan salam dari tanah yang penuh ujian,
Mari kita bersatu, bukan hanya dalam kata,
Tapi dalam tindakan yang nyata,
Agar dunia ini bisa menjadi lebih adil, lebih damai,
Seperti yang diajarkan oleh Nabi, dalam setiap langkahnya yang penuh cinta.