Nama dan Dirimu Sebenarnya
Oleh Leni Marlina
Namamu indah, sehalus sutra, Â
Diambil dari buku yang menjanjikan penuh doa, Â
Namun, di cermin pagi, hanya bayangan belaka, Â
Yang terpantul bukan harapan, tapi dusta yang mendera. Â
Kau, sang nakhoda dengan layar perak, Â
Mengemudikan bahtera di samudra yang rapuh, Â
Namun, laut tahu, arusmu serakah, Â
Ombak pun berbisik, "Kapten, jangan menipu arah." Â
Kebijaksanaan tak tumbuh dari nama, Â
Seperti bunga yang tak mekar tanpa sinar pagi, Â
Kejujuran tak bisa dipoles dengan kata, Â
Bagai embun palsu di kelopak mawar layu. Â
Keberanian tak lahir dari sekedar gelar, Â
Itu adalah nyala api yang tak bisa dipalsukan,
Semua itu hanya bayang-bayang samar, Â
Menari di antara senja yang enggan pulang. Â
Nama bisa kau ganti, kau perindah lagi, Â
Namun arti sejati ada pada hati, Â
Jika hatimu hitam, nama pun tak berarti, Â
Hanya kenangan pahit yang terukir di malam sunyi. Â
Kehormatan bukanlah sekedar ejaan, Â
Ia lahir dari kebenaran yang menembus kabut, Â
Tak peduli apa namamu, seelok manapun pilihan, Â
Yang dikenang adalah tindakan, bukan sekedar panggilan.
Padang, Sumbar, 2024
-----