Lentera di Tengah Kabut
Oleh Leni Marlina
Bukan bintang jatuh di langit malam, Â
Ia adalah lentera di tengah kabut pekat, Â
Tak bersinar terlampau gemilang, Â
Namun cukup terang untuk menerangi jalan panjang.
Ia bukanlah angin yang berbisik janji, Â
Bukan badai yang menghantam keras, Â
Ia adalah pohon tua di tepi tebing, Â
Akar-akar kuatnya menahan tanah dari runtuh.
Tak bersembunyi di balik topeng kuasa, Â
Bukan sang elang yang terbang tinggi sendirian, Â
Namun bagai air sungai yang mengalir, Â
Membawa kehidupan pada tiap jengkal tanah yang dilalui.
Ia bukan raja di menara perak, Â
Bukan ilusi yang menyilaukan mata, Â
Namun laksana bukit hijau yang tenang, Â
Tempat rakyat berteduh di kala panas membakar.
Bukan dinasti yang ingin diwariskan, Â
Bukan emas dan permata yang diuntai dalam kata, Â
Namun bak petani setia yang menabur benih, Â
Ia menanti panen masa depan yang lebih adil.
Dalam dadanya tertanam sumpah anak bangsa, Â
Seperti pegunungan yang menjaga lautan, Â
Ia berdiri kokoh, menantang badai, Â
Menjaga amanah kemerdekaan, tak akan ia biarkan pudar.
Tak gentar oleh bayang-bayang kekuasaan, Â
Ia adalah cahaya pagi yang membangunkan kita, Â
Menghembuskan angin harapan di setiap nafas bangsa, Â
Pemimpin sejati, penjaga amanah dari tanah merdeka.
Padang, Sumbar, 2024
------