Generasi Merdeka Nusantara
Oleh Leni Marlina
Kami, tunas bangsa di tanah merdeka, Â
Menyebar akar di Pulau Sumatera yang megah, Â
Menapaki mimpi di Jawa yang subur, Â
Di mana gunung-gunung berbisik lembut tentang kebebasan.
Di Borneo, hutan rimba melantunkan lagu kemerdekaan, Â
Di antara dedaunan hijau dan pepohonan, Â
Di Sulawesi, teluk-teluknya membisikkan harapan, Â
Membawa pesan dari laut yang tak bertepi.
Kami berdiri di puncak Papua yang anggun, Â
Di mana Puncak Jaya memeluk awan biru, Â
Dan di Maluku, angin laut berdesir lembut, Â
Menyampaikan salam merdeka dari pulau-pulau kecil.
Keberanian dan tanggungjawab mengalir dalam jiwa kami, Â
Seperti Bengawan Solo yang damai, Â
Ketekunan kami menari di atas air Sungai Kapuas, Â
Menganyam harapan di antara riak yang berkilauan.
Ilmu adalah ombak di Laut Banda yang bertasbih, Â
Membawa kami ke lautan pengetahuan, Â
Di mana pikiran kami bebas berlayar, Â
Menjauhkan diri dari pantai keraguan dan prasangka.
Waktu, sang penenun, merajut kisah kami, Â
Dengan benang emas dari pegunungan Bukit Barisan, Â
Setiap detik adalah benih yang kami tanam, Â
Di lembah-lembah Pulau Bali yang menghijau.
Dalam menghadapi badai penindasan, Â
Keberanian kami adalah karang di Selat Sunda, Â
Berdiri kokoh, menantang gelombang dan topan, Â
Tak tergoyahkan meski petir mengamuk di langit.
Persaudaraan kami adalah aliran sungai Mahakam, Â
Mengalir deras, menyatu dengan Kalimantan yang luas, Â
Menyirami akar-akar kekuatan dalam diri, Â
Mengukuhkan kami sebagai satu, tak terpisah.
Kami menjaga tubuh dan jiwa seperti hutan lebat di Pulau Komodo, Â
Di mana kehidupan liar menyatu harmonis dengan alam, Â
Kesehatan dan kekuatan adalah inti dari perjalanan, Â
Menjadi sumber energi yang menggerakkan langkah kami.