Di Balik Kawat Duri
Oleh: Leni Marlina*
Aku adalah anak Gaza, Â
Terperangkap di balik kawat duri, Â
Dengan mata yang menatap langit muram, Â
Dan jiwa yang tak pernah tunduk.
Kawat duri berdiri pongah, Â
Melingkari tubuhku yang renta, Â
Namun jiwaku adalah angin, Â
Membelah duri dengan kebebasan.
Dalam gelap penjara ini, Â
Keberanian bersinar bagai bintang, Â
Menuntunku melewati malam kelam, Â
Menjauhkan ketakutan yang membayangi.
Pikiran bebas adalah sayapku, Â
Membawa jauh dari rintangan, Â
Mereka yang tak punya nurani mencoba membungkam suaraku, Â
Namun aku tetap bernyanyi dalam hening.
Setiap hari, aku melihat burung, Â
Bertengger di atas kawat berduri, Â
Mengajarkanku bahwa batasan hanya bayangan, Â
Yang bisa kuatasi dengan keteguhan hati.
Keberanian adalah api dalam dadaku, Â
Membakar segala rasa takut, Â
Dengan tekad sekuat baja, Â
Kawat duri takkan membuat tekad ku mati.
Aku adalah angin yang berhembus, Â
Menembus dinding-dinding penjara ini, Â
Menyampaikan pesan kebebasan, Â
Kepada dunia yang masih arif di sana.
Aku rentangkan sayap harapan, Â
Terbang melampaui batasan penjara ini, Â
Aku takkan biarkan kawat duri mengurung jiwa, Â
Pikiranku kuat dan keberanian tak terbatas.
Di balik kawat duri, Â
Aku  anak Gaza adalah cahaya yang tak pernah padam, Â
Terus menyala, menyuarakan kebenaran, Â
Menciptakan dunia yang lebih adil dan bebas.
Dengan pikiran yang kuat, Â
Aku menembus batasan malam, Â
Menuju cakrawala kebebasan.
Padang, Sumbar, Â 2024
-----------------
*Puisi ini awalnya diterbitkan dalam koleksi puisi Leni Marlina pada bulan Juli 2022, dan direvisi kembali Juli 2023, sebelum kemudian dipublikasikan melalui media digital.
**Sejak tahun 2006, penulis telah berdedikasi sebagai dosen di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Ia juga merupakan pendiri dan kepala World Children's Literature Community (WCLC). Selain itu, ia aktif sebagai anggota Asosiasi Penulis Satu Pena Sumatera Barat sejak tahun 2022, dan terlibat dengan Asosiasi Penulis Victoria - Australia sejak tahun 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H