Mohon tunggu...
Leni Marlina _ FBS UNP Padang
Leni Marlina _ FBS UNP Padang Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Padang

Dosen Tetap Departemen Bahasa Inggris FBS UNP

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Kasih Nenek di Masjid Terakhir

30 Juni 2024   06:51 Diperbarui: 30 Juni 2024   16:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Cahaya Kasih Nenek di Masjid Terakhir* https://www.kompasiana.com/lenimarlina_fbsunppadang6936/66809e15ed641523bb2ac352/cahaya-kasih-nenek-di-masjid-terakhir?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Mobile

---

Cahaya Kasih Nenek di Masjid Terakhir*

Puisi Esai Oleh: Leni Marlina**

Di masjid terakhir, cahaya senja merayap,
Nenek, dirimu duduk, tenang, mengelus al-Qur'an.
Jari-jari kasar mu bergerak pelan,
Menyentuh halaman-halaman kusam,
Seperti menyentuh wajah cucu yang jauh.

Aku merindukan aroma senyum lembut mu,
Yang mewarnai kenangan masa kecil,
Di kampung kecil berbatu,
Di tepi sungai yang mengalirkan impian.


Di sudut masjid yang damai,  
Aku duduk dekat dirimu,
Engkau pilar kekuatanku,  
Dalam pelukanmu kutemukan hangat,
Seperti sinar mentari pagi sebelum badai ketamakan menyerang Gaza.

Orang tua dan saudaraku telah pergi,  
Menjadi syuhada, bintang di langit malam,  
Kini hanya dirimu Nek yang menemani,  
Bagiku engkau lilin yang menyala di tengah kegelapan.

Engkau ulurkan tanganmu yg tampak lapuk dan penuh kerut,
Memohon bagi mereka yang kehilangan segalanya,
Di bumi yang dulu makmur sentosa,
Sekarang kering-kerontang karena haknya dirampas paksa.

Dengan tangan  gemetar,  
Engkau mengeluarkan dompet kecil dari jubahmu,  
Dompet itu tipis dan lusuh,  
Namun penuh harapan dan cinta yang tak pernah pudar.

Setiap keping uang yang engkau tarik keluar,  
Adalah butir-butir kasih sayang,  
Engkau masukkan dengan lembut ke dalam kotak amal,  
Seperti menabur benih kebaikan di ladang gersang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun