Mohon tunggu...
Leni Marlina _ FBS UNP Padang
Leni Marlina _ FBS UNP Padang Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Padang

Dosen Tetap Departemen Bahasa Inggris FBS UNP

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pinto Janir-Raja Penyair

14 Juni 2024   14:57 Diperbarui: 1 Juli 2024   10:32 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pinto Janir - Raja Penyair

Puisi Esai Oleh:
Leni Marlina*

Dari Minangkabau tanah nan subur, Engkau terlahir dengan nama Friheddapinta,
Engkau dikenal khalayak berbagai umur,
Anak rang Sikumbang besar di Ranah Minang tercinta,
Siapa sangka setelah puluhan tahun berjalan,
Engkau menjadi penyair nusantara, Kelak akan membawa nama Indonesia di kancah puisi dunia.  

Pinto Janir - Raja Penyair, demikian dirimu dipanggil,
Engkau rajut kisah dan ukir sejarah,
Dari panggung seni hingga hutan jurnalistik yang berliku,
Engkau jelajahi sebagai ksatria kata pengembara ilmu.

Dirimu adalah sungai kehidupan, mengalir tak terbatas,
Memeluk kebenaran, dengan lengan terbuka luas.

Engkau Raja Penyair mengguncangkan dunia penikmat sastra,
Panggung puisimu adalah lautan ekspresi dan energi,
Ombak syairmu bergetar memecahkan batu karang,
Membawa hujan makna dan inspirasi,
Menghidupkan semangat yang lama terkubur oleh air mata.

Dalam dunia abu-abu, engkau tegas dan keras,
Menggigit dengan kata-katamu yang tajam tapi indah, Menguak kebenaran yang tersembunyi.
Seperti badai yang tak terkendali, engkau merobek langit,
Mengungkapkan kebenaran walaupun terasa pahit.

"Keparat Berlagak malaikat," engkau berseru,
"Negeri Sarang Pelawak," dunia yang membingungkan.
"Sim Salabim," pesona kata-katamu memikat,
"Negeriku Negeri Kata-kata," tempat di mana jiwa-jiwa berkumpul.
"PLN Bukan Matahari Ia Bulan," engkau menggebrak,
"Rakyat Susah-Susah Benar Jadi Rakyat," jeritan hati yang meresap.
"Akulah Sang Raja," penguasa kata-kata yang megah,
Engkau gelorakan semangat dalam puisi ciptaanmu,
Engkau ukir prestasi dengan berbagai karyamu.

Di panggung puisi, engkau menjadi pelukis kata-kata,
Menggambar mimpi, menyentuh jiwa yang terdiam.
Seni merajut jiwamu,
Musik dan lukisan, menjadi nyanyian di dalam benakmu.

Inspirasimu merayakan kehidupan yang membara,
Mengalir dari misteri alam, dari langit hingga lautan,
Pengaruh mu mengalir bak sungai yang meluap,
Mengubah pasir pmenjadi permata seni yang mengagumkan.
Sungai kehidupan memeluk jiwamu yang merdeka,
Berapi-api dengan kebenaran, mengilhami dengan semangat.

Bermula sebagai pangeran kata-kata yang menawan dunia,
Lalu menjadi Raja Penyair di nusantara,
Engkau membongkar cerita tersembunyi, menulis sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun