Boven Digoel, saksi bisu penderitaan,
Bagi mereka yang ditawan kolonial karena berani melawan,
Karena tegas menyatakan anti penjajahan.
Para pahlawan, dalam keheningan penjara alam Boven Digoel yang sunyi, bertemankan kegelapan hutan,
Buasnya hewan-hewan,
Mereka terus pertahankan kebebasan jiwa dan kekuatan pikiran,
Untuk mencapai kemerdekaan.
Meskipun kelaparan dan kematian mengintai setiap saat,
Tak terhitung mereka yang berguguran di tempat pembuangan.
Tapi mereka para pahlawan terus bertahan untuk  cita-cita kemerdekaan.
Perang Pasifik membawa angin perubahan pada tahun 1942-an,
Para tawanan diungsikan ke negeri selatan,
Namun api perlawanan tetap berkobar di hati mereka,
Di bawah langit biru, mereka merintihkan lagu kebebasan yang terdengar jauh.
Kini, Indonesia sudah merdeka,
Apa yang bisa kita cerna dari sejarah mereka yang berjuang untuk kita?
Di saat lagu kemerdekaan berkumandang,
Pembangunan bergelora,
Prestasi mempesona,
Hidup merdeka di nusantara,
Apakah masih ada pemuda harapan bangsa yang mengingat jejak langkah mereka untuk sejarah Indonesia?
------------
*Pertama kali ditulis dalam koleksi puisi pribadi Leni Marlina, Juli 2023
*Leni Marlina seorang dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang - Indonesia sejak tahun 2006. Selain itu, ia  founder and head of World Children's Literature Community (WCLC). Ia tergabung sebagai anggota aktif asosiasi penulis Satu Pena Sumatera Barat - Indonesia sejak tahun 2022, dan Victoria Writers - Australia sejak tahun 2012. Ia juga seorang pecinta dan pembelajar sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H