Mohon tunggu...
Leni Marlina _ FBS UNP Padang
Leni Marlina _ FBS UNP Padang Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Padang

Dosen Tetap Departemen Bahasa Inggris FBS UNP

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanah Janji

25 Mei 2024   18:02 Diperbarui: 28 Mei 2024   10:52 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah Janji

Oleh: Leni Marlina*


Guru, di Tanah Janji ini,  harga kebutuhan sehari-hari melambung,  
Tak ada uang yang tersisa untuk ditabung,
Kami tahu, honormu tak lagi utuh, meskipun engkau tak pernah mengeluh,
Honormu seperti debu tertiup angin,  
Hilang entah ke mana, tak terlihat di malam dingin.

Pasar sekarang seperti hutan rimba,  
Harga melompat liar dan mencakar.  
Tapi engkau, guru kami yang tercinta,  
Gajimu bagai seekor semut di hutan belantara.

Di berbagai sekolah di pelosok negeri, engkau tanam benih harapan,
Di ladang yang kering dan penuh tantangan, engkau semai budi pekerti dan  pengetahuan.  

Namun panenmu sering kali hampa,  
Sementara tumpukan emas berlian, hasil kekayaan alam, menumpuk diam hanya di segelintir tangan.

Tugasmu mulia dalam dedikasi,  
Mencerdaskan bangsa, memajukan literasi.  
Tanggung jawabmu berat,  
Tapi kesejahteraanmu belum juga didapat.

Oh, guru kami yang tercinta,  
Bagi kami, engkaulah para penjaga fajar.  
Di matamu, negeri ini mungkin surga berbalut ironi,  
Honormu semakin pudar,  
Di negeri yang katanya kaya melimpah ruah dengan isi dan hasil bumi.

Di Tanah Janji, awalnya mimpi sangat indah,  
Namun sering kosong tanpa arti.
Sementara kau, guru, tenggelam dalam mimpi,  
Menunggu kesejahteraan yang tak pasti.

Kami berharap bintang tetap bersinar lembut,  
Meskipun langit berkabut.  
Dan suatu hari nanti, gajimu bukan lagi mimpi,  
Hidupmu layak, dihargai dan lebih manusiawi.

Guru kami, engkaulah cahaya,  
Dalam kegelapan, penuntun jiwa.  
Engkau adalah pahlawan pelita bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun