Wasiat dari Guru*
Oleh: Leni Marlina**
Kemarin kau berlari riang di halaman sekolah, Â
Kini langkahmu tegap di dunia kerja yang tak kenal lelah. Â
Dengarlah, wahai murid-muridku yang kucinta, Â
Juga untuk anak dan cucu yang selalu kubangga.
Waktu berlalu, begitu cepat berganti, Â
Bulan dan tahun tak pernah berhenti. Â
Ketakwaan kita, jangan biarkan membeku, Â
Sedangkan hidup terus maju, tiada henti berpacu.
Manusia penuh kekurangan, Â
Bergelimang dosa dalam perjalanan. Â
Namun, jangan terjebak dalam bayang kesalahan, Â
Berubahlah, tegakkan kebaikan.
Jika bukan kita yang berniat berubah, Â
Siapa lagi yang menuntun langkah? Â
Jika bukan kita yang memulai usaha, Â
Bagaimana bisa mencapai sempurna jiwa?
Waktu berlalu, tak menunggu, Â
Tekadkan niat, mulai hari yang baru. Â
Dalam ketakwaan, mari kita berubah, Â
Berharap pada Ilahi, dosa terampuni sudah.
Ingatlah selalu pesan ini, meski raga gurumu telah tiada, Â
Kenanglah gurumu dalam doa, dalam setiap langkahmu di dunia. Â
Tak tahu kita sisa usia, Â
Kapan ajal datang, tak ada tanda. Â
Jangan sia-siakan kesempatan perbaiki diri, Â
Sebab ajal bisa tiba saat masih berdosa.
Untuk muridku yang selalu ingin tahu, Â
Anak dan cucu yang tumbuh dalam rinduku. Â
Berinovasilah, jadilah bermanfaat bagi sesama, Â
Dalam doa dan kerja, menyebar inspirasi di dunia.
Kenanglah aku dalam setiap langkah, Â
Dengan semangat yang tak pernah patah. Â
Pesan ini kuberikan, sebagai warisan berharga, Â
Agar kalian hidup dalam kebaikan, cahaya yang tak pernah padam.
-----------------