Mohon tunggu...
lenim
lenim Mohon Tunggu... Buruh - Belajar Menulis

Setiap orang punya kisah. Ini kisah gue

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengharap pada Manusia? Siap-siap untuk Kecewa

18 Juni 2020   04:22 Diperbarui: 18 Juni 2020   04:35 5826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.youtube.com/Lenim

Dalam cuplikan video ini, sebutlah namanya Mira. Mira berharap dengan kebaikannya menolong temannya Reni,  dia akan ditolong suatu saat oleh Reni jika mengalami kesulitan.

Namun, apa yang terjadi? Ketika Mira mengalami kesulitan, Reni tidak menolongnya malah fokus memenuhi kebutuhannya walaupun kebutuhan tersebut tidaklah terlalu penting dan mendesak.

Kecewa, sedih dan marah  sudah lah pasti dirasakan Mira.

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Kita hanyalah manusia biasa yang banyak kekurangan dan tak luput dari kesalahan. Namun tanpa sadar sering kali kita menggantungkan harapan di pundak-pundak sesama manusia, padahal mereka juga sama dengan kita makhluk yang lemah tanpa daya dan kuasa, semua tergantung kepada Kuasa-Nya

Sungguh tindakan keliru namun tetap dilakukan, mengharapkan belas kasihan sesama manusia untuk mewujudkan semua harapan. Seakan semua akan pasti, tidak akan kekecewaan yang ada kebahagiaan di depan mata.

Berharap kepada manusia, meski benar kita sedang terlibat janji dengannya, jika tidak tepat sesuai dengan keinginan kita harus siap menghadapi keadaaan yang sangat menyakitkan hati.

Tidak ada jaminan komitmen 100% terpenuhi yang bisa dipenuhi manusia, karena Tuhan Maha Kuasa membolak-balikkan hati hambanya. Tuhan akan menguji kesungguhan dari para hambanya.

Tetapi mungkin sudah menjadi sifat manusia untuk selalu menggantungkan harapan pada sesama manusia. Sifat yang tergesa-gesa ingin segera mewujudkan harapan, seringkali mengabaikan kesabaran untuk menjalani takdir-Nya. Mulut mungkin lantang mengucapkan Tuhan adalah satu-satunya Penolong, namun hati bimbang menunggu kapan kepastian itu terwujud.

Sungguh jika kita berharap kepada Allah, walaupun harapan tidak sesuai kenyataan, rasa kecewa yang didapat adalah semu karena sungguh ada rencana Allah yang indah dibelakangnya.

Kesalahan Mira :

  • Menolong Reni, tetapi berharap suatu saat dia membalas kebaikannya.
  • Semestinya Mira ikhlas menolong Reni, dengan harapan Tuhan lah yang akan membalas kebaikannya dengan sebaik-baiknya balasan.
  • Mira lupa bahwa Tuhan lah satu-satunya penolong. Jadi kemungkinan Tuhan sedang menunjukkan kepada Mira, bagaimana orang yang diharapkan bisa menolongnya atau tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun