Mohon tunggu...
Leni Juliany
Leni Juliany Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tiada Hari Tanpa Doa dan Usaha. Waktu kita sangat berharga, manfaatkan untuk hal - hal bermanfaat, seperti menulis. Perhatikan isi tulisan kita, apakah terbilang baik? Karena tanggung jawabnya besar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dampak Toxic Parenting, Bagaimana Cara Memutus Rantainya?

26 Maret 2025   10:50 Diperbarui: 29 Mei 2025   10:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Setiap orang selalu dihadapkan dengan yang namanya tanggung jawab, salah satunya tanggung jawab menjadi orang tua.
Menjadi orang tua tentunya tidak selalu mudah, apalagi jika belum mengetahui parenting yang baik dan benar.

Sebelum membahas lebih jauh, sebenarnya apa yang dimaksud dengan parenting? Parenting adalah proses mengasuh, merawat dan mendidik anak - anak dalam kehidupan sehari - harinya.  

Nyatanya, tidak semua perilaku anak sesuai dengan apa yang kita harapkan, apalagi jika anak belum mengerti mengenai apa yang kita ajarkan. Namun, sebagai orang yang lebih dewasa, sudah tepatkah cara kita dalam meresponnya? Atau jangan - jangan tindakan kita selama ini sudah termasuk ke dalam kategori Toxic Parenting? Jika demikian, semoga tindakan itu tidak lagi terulang.

Mengenai toxic parenting, Alhamdulillah saya mendapatkan ilmunya dari Coach Suci Kusdiya, CHt, dalam Kajian Inspirasi Subuh, program dari Pesantren Karakter Qur'an pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Coach Suci menyampaikan bahwa Toxic Parenting adalah pola asuh yang buruk yang dilakukan oleh orang tua, sehingga berdampak negatif pada anak.

Jenis - jenis toxic parenting sebenarnya banyak, tetapi Coach Suci hanya menyampaikan yang sering terjadi dalam masyarakat, diantaranya sebagai berikut:

1. Otoriter dan Perfeksionis

Menuntut tanpa memberi ruang diskusi. Ini termasuk peringkat pertama dalam toxic parenting.

2. Pengabaian Emosional

Ketika orang tua mencari tambahan nafkah tetapi tidak memberi kasih sayang dan perhatian pada anak, maka hal ini termasuk dosa besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun