Mohon tunggu...
leni fei
leni fei Mohon Tunggu... -

menulis, melukis, membaca dan mengajar adalah aktivitas sehari-hari yang banyak memberikan pengalaman dan pencerahan bagi kekayaan batin. terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk berada dalam alam raya ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

..Meninggalkan dan Ditinggalkan..

19 Oktober 2011   14:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by: leni fei
Sekarang semuanya telah berbeda,

Kenapa kalian harus pergi ?

Kenapa orang-orang yang aku sayangi harus menjauh?
Dimana salahku?
Satu persatu kalian pergi,
Meninggalkan aku sendirian menghadapi hidup yang semakin tak pasti ini?

Aku tak pernah sekalipun meninggalkan kalian.
Tapi kenapa kalian meninggalkan aku?
Lagi, lagi, dan lagi, kalian semua menghilang,
coba sebelumnya aku saja yang meninggalkan kalian,
pasti rasanya gak sesakit ditinggalkan…
.. ya udah pergilah ,,hush hush,pergi saja kalian semua..

Kalian cuma bisa torehkan luka,dan kenangan..
Tak apa, tinggalkan saja aku..tinggalkan ,,
lama2 juga lukanya hilang,walau kenangannya tetap membekas sampai kapanpun juga..
leave me alone..
kalau memang mesti begini akhirnya, mendingan tak usah bertemu,
tak usah dekat,
tak usah akrab,
kalau saja dari awal tujuannya memang buat meninggalkan,
kenapa aku harus bertemu denganmu?
Padahal biarkan saja aku sendirian,
Aku merasa hebat sendiri,
Merasa kuat sendiri
Kalau tahu bakal ditinggalkan,
Mengapa say hello,
Jika akhirnya say goodbye…

Aku memilih sendiri,
Nyaman,
Tak pernah merasa ditinggalkan,
Lebih nyaman,
Tak pernah merasa dilupakan,

Alone is better..
Tak akan pernah kehilangan..

Sakitnya ditinggalkan,
Tak sebanding dengan sakit fisik yang kuderita,
Sungguh sakit…

Rasa sakit yang belum pernah kualami,
merobek-robek hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun