Mohon tunggu...
Leni setiawati
Leni setiawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Menulis dalam diam dengan merenungi setiap episodenya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Perpisahan

26 Juni 2024   22:03 Diperbarui: 26 Juni 2024   22:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah perpisahan

Orang orang selalu bilang bahwa disetiap pertemuan pasti ada perpisahan
Dan ku sadari ternyata itu memang benar

Kita yang tak kuasa untuk mencegah suatu perpisahan
Kita yang tak kuasa untuk memutar waktu kembali
Dan kita yang tak berdaya untuk meminta

Temaan.. Dulu ketika kita pertama kali bertemu kita tidak mengenal satu sama lain
Dulu kita yang berusaha untuk saling mengenal

Banyak canda dan tawa yang kita rangkai bersama
Suka maupun duka yang kita hadapi selalu saja berbuah senyuman
Kamu ingatkan ketika dulu kita yang merangkai acara dari pagi hingga malam, dan ketika malam itu hujan turun dan banjir
Kamu ingatkan kita kehilangan satu balon hingga besoknya sebelum acara dimulai kita membuat balon dari kertas..
Sungguh memori itu ada dalam ingatankuu
Aku tak kuasa untuk mencegah mu pergi
Namun..
Aku mohon simpan kenangan itu baik baik
Aku mohon jangan lupa kan semua memori itu
Dan Aku mohon jangan kau anggap aku tak ada jika kita dipertemukan lagi nanti

Aku akan selalu berdo'a yang terbaik untukmu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun