Mendung malam itu
Larut sudah hari yang ditelan kegelapan
Namun cahaya kota masih menampakan kesombongannya
Kerlip lampu-lampu pertokoan masih menjajakan kehidupannya
Manusia-manusia sepertinya masih enggan melupakan dunianya dan kembali keperaduannya
Â
Disudut remang dari lampu jalanan
Pak Tua mengiba menengadahkan tangannya
istrinya tergeletak tak berdaya di sampingnya
kami belum makan tuan...
Sisihkanlah hartamu yang jadi hak kami serunya...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!