Ada rasa kenyamanan tersendiri saat saya tidak menggunakan kendaraan roda dua untuk beraktivitas. Â Paling tidak sejak sah punyamotor bulan Juli 2007, aktivitas jalan kaki saya berkurang drastis.Â
Sebelumnya, Â naik turun bis kota, dari satu halte ke halteberikutnya, atau dari halte lanjut jalan kaki ke tempat tujuan menjadi aktivitas sehari-hari.Â
Walau kaki terasa pegal dan betis tegang,badan terasa segar. Sekalian juga mata bisa lihat-lihat ke sekeliling yang tentunya memberi kenyamanan tersendiri saat berjalan kaki.Â
Aktivitas jalan kaki yang bisa saya lakukan sekarang ini lebih ke mencuri-curi kesempatan. Â
Di sekolah tempat saya bekerja, saatwaktu istirahat, saya sempatkan berjalan kaki ke luar sekolah dengan total sekitar 30 menit sampai kembali lagi.Â
Begitu pula saat tidak ada aktivitas yang mengharuskan saya naik motor.Â
Pergi naik turun bus kota atau naik kereta rel listrik setidaknya membuat saya bisa memaksa berjalan kaki dari stasiun atau halte menuju tempat tujuan.Â
Sudah banyk manfaat kesehatan dengan berjalan kaki yang ditulis di berbagai media. Badan segar dan napas lebih lega setidaknya inilah manfaat minimal yang saya rasakan. Â
Selain manfaat kesehatan, berjalan kaki juga memperkaya batin saat  melihat wajah-wajah dan tingkah polah di sekeliling.Â
Melihat para pedagang asongan yang bersemangat menjajakan dagangannya, para pegawaiyang bergegas menuju tempat kerja, atau pengemudi angkutan umum baik daring maupun luring yang sigap menjemput calonpenumpangnya. Â
Kadang, jika tidak sedang terburu-buru, saya menyempatkan diri bercengkrama dengan pedagang sambil duduk diwarung menikmati air mineral.Â