Mohon tunggu...
Lenas Tsuroiya
Lenas Tsuroiya Mohon Tunggu... -

mengikuti kata hati sendiri bagus, tetapi kita juga harus hati-hati melihat kemana kata hati membawa kita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknologi untuk Permainan Si Kecil

25 Mei 2018   22:01 Diperbarui: 25 Mei 2018   22:53 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teknologi merupakan hal yang penting untuk masa sekarang. Kemajuan teknologi dimasa yang akan datang terutama dibidang informasi dan komunikasi menyebabkan dunia menjadi sempit cakupannya. Interaksi antara bangsa yang satu dan bangsa yang lainnya, baik yang disengaja maupun tidak sengaja menjadi semakin intensif. Demikian juga yang terjadi di Indonesia dan negara-negara didunia, globalisasi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.

Apa yang terlintas dalam benak kalian ketika mendengar kata teknologi?

Handphone, laptop, computer, internet, pencari informasi, pemutar MP3, dll. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani technologia. Techne artinya kemampuan dan logia artinya ungkapan. Teknologi merupakan istilah yang luas berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan (Wikipedia, 2006).

Teknologi mengacu pada obyek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas atau perangkat keras. Teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.

Dibidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Serta dengan adanya teknologi tersebut, dapat mengakses permainan-permainan yang mendidik anak tapi harus disertai dengan pengawasan orang tua.

Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang didalamnya para pemain mengikuti aturan yang telah ditetapkan saat mereka mencapai tujuan pendidikan yang menantang. Permainan mungkin melibatkan satu pemain atau satu kelompok pemain. Permainan sering mengharuskan pemain untuk menggunakan keterampilan-keterampilan menyelesaikan masalah, kemampuan untuk menghasilkan solusi atau memperlihatkan penguasaan atas konten spesifik yang mengharuskan tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi.

Sebagai misal anak-anak kecil yang memainkan konsentrasi akan belajar mencocokkan pola dan meningkatkan kemampuan mengingat kembali. Permainan bisa menantang dan menyenangkan untuk dimainkan. Permainan juga bisa memberikan pengalaman belajar yang beraneka ragam. Terdapat banyak papan permainan yang bisa digunakan untuk para siswa. Program peranti lunak latihan dan praktik komputer sering kali juga bisa dijadikan permainan. Para siswa senang memainkan permainan dan mereka diuntungkan karena pengalaman belajar mereka menjadi luas.

 Saat ini hampir semua permainan-permainan untuk anak berbasis teknologi. Mulai dari PS2 sampai game online. Mulai dari yang ramah anak sampai yang bahaya untuk perkembangan anak. Game online saat inilah yang banyak digemari bahkan hampir semua umat manusia memainkannya. 

Mulai dari yang masih anak atau bahkan balita sampai orang dewasa. Permainan untuk anak usia 2-5 tahun saat ini berbeda dengan jaman dulu, sekarang pengguna gadget tidak hanya kalangan orang dewasa namun anak -- anak hinga balita pun saat ini sudah akrab dengan yang namanya gadget. Berkembangnya teknologi yang begitu cepat ini patut disiasati dengan baik dan bijak karena, jika tidak justru malah terjerumus pada hal yang negatif. Seperti kita tahu bahwa balita dapat memperoleh stimulasi dengan bermain dan salah satu permainan yang dapat membantu stimulasi anak yaitu game yang ada pada gadget Anda. Tapi jangan sampai salah dalam memilih permainan untuk anak, sesuaikan dengan usianya agar dapat memberikan stimulasi yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun